"Akibat kejadian tersebut, puing longsoran sempat memasuki lajur tol, namun saat ini telah dilakukan pembersihan dan pengamanan oleh petugas di lapangan," kata Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad, Panji Satriya dalam keterangan resmi.
Lanjut Panji, longsor terjadi diduga akibat tingginya curah hujan dalam waktu cukup lama yang menyebabkan rembesan air dari saluran belakang DPT yang membuat tanah jenuh air.
Kondisi ini menyebabkan tanah bergeser dan mendorong DPT ke sisi jalan tol.
Setelah kejadian tersebut, PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) selaku pengelola Ruas Tol Serpong-Cinere, PT Waskita Karya (Persero) selaku kontraktor pemeliharaan dan Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) bersama Kepolisian Jalan Raya (PJR) Turangga 007 segera melakukan pengamanan area longsor dengan melakukan penutupan.
Sementara bahu luar dan lajur 1 dan lajur 2 ditutup, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembersihan puing longsoran di lokasi, serta melakukan proteksi tanah dan area longsor dengan mengalihkan aliran air agar air tidak memasuki bidang longsor.
"Setelah penanganan awal, telah dilakukan proteksi area longsor dan pembersihan area puing sehingga kendaraan dapat melalui lajur 1 dan lajur 2 kembali, penanganan dilanjutkan dengan upaya pemasangan shoring sebagai perlindungan struktur DPT yang masih berdiri dan pembongkaran DPT yang longsor serta menggunakan cerucuk bambu untuk meningkatkan daya dukung lereng," kata Panji.
Atas peristiwa ini, PT CSJ memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami akibat kejadian tersebut dan selama proses penanganan berlangsung.
Di satu sisi, karena intensitas hujan yang cukup tinggi, pengguna jalan yang melintas diimbau agar lebih berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Antisipasi arah perjalanan untuk menghindari kepadatan.
BERITA TERKAIT: