Terdapat empat jenis tanaman yang ditanam, yakni Rasamala, Janitri, Puspa, dan Kasireum yang merupakan jenis tanaman asli di wilayah TNGGP.
“Inisiasi ini merupakan bagian dari komitmen ESG perusahaan, di mana kami berharap penghijauan yang dilakukan dapat menjadi langkah nyata dalam pemulihan ekosistem. Baik untuk meningkatkan optimalisasi penyerapan karbon, ketersediaan sumber air, maupun pelestarian habitat satwa liar. Kami juga turut menjajaki upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh Infomedia sebagai perusahaan digital untuk mendukung langkah nyata ini,” ungkap Direktur Utama Infomedia Eddy Sofryano dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (13/8).
Kepala Balai Besar Pengelola TNGGP Sapto Aji Prabowo pun menyambut baik kerja sama dengan Infomedia.
“Kerja sama yang terjalin ini merupakan kerja sama Pentahelix di mana Infomedia sebagai salah satu elemen bisnis atau swasta juga turut berkontribusi besar dalam merawat lingkungan dan ekosistem di wilayahnya, TNGGP ini sendiri merupakan kawasan
storage carbon serta sumber air bagi wilayah Jabodetabek,” ungkapnya.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) adalah salah satu taman nasional di Indonesia yang mencakup dua gunung berapi aktif, yaitu Gunung Gede dan Gunung Pangrango, serta merupakan bagian dari ekosistem pegunungan yang kaya dengan keanekaragaman hayati.
Saat ini, kawasan dengan luas 24.000Ha tersebut merupakan kawasan yang menyangga kehidupan 30 juta orang yang menghasilkan 594 miliar liter air per tahun. Penanaman 1.000 pohon pada kawasan ini juga akan berdampak pada perbaikan kualitas udara serta mampu meningkatkan kemampuan hutan sebagai penyimpan karbon hingga 22.000 kilogram per tahun.
Konservasi dan perlindungan lingkungan di kawasan TNGGP yang kaya akan flora dan fauna, termasuk beberapa spesies langka dan endemik menjadi prioritas utama.
“Infomedia sebagai perusahaan digital, melihat kawasan ini sebagai wilayah krusial yang patut dijaga dan menjadi perhatian. Kerja sama dengan TNGGP menjadi salah satu bagian dari rencana strategis perusahaan dalam menerapkan program ESG sebagai bagian dari tanggung jawab dan kewajiban perusahaan,” lanjut Eddy.
Inisiatif ini juga melibatkan partisipasi masyarakat sekitar, yakni Kelompok Tani Hutan (KTH) Lembah Jari yang akan melaksanakan keseluruhan penanaman serta perawatan terhadap bibit-bibit pohon yang ditanam. Partisipasi aktif ini tentu akan dapat memberikan manfaat sosial bagi komunitas lokal. Melalui kolaborasi antara pihak perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan program penanaman pohon ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga kelestarian TNGGP untuk generasi mendatang.
Sejalan dengan kesadaran global yang semakin meningkat akan dampak negatif aktivitas bisnis terhadap lingkungan serta konsumsi energi, Infomedia sebagai perusahaan yang terus berinovasi dalam mengedepankan teknologi digital untuk mendukung efisiensi dan efektifitas proses bisnis perusahaan, menyadari pentingnya investasi dalam teknologi dan praktiknya.
Eddy menambahkan, langkah nyata lainnya yang dilakukan perusahaan yakni melalui inovasi digital yang mampu mendukung penurunan emisi karbon.
“Ini sebagai cara untuk berkontribusi mendukung keberlanjutan lingkungan di masa yang akan datang,” jelas dia.
Infomedia secara bertahap melakukan implementasi Framework ESG (Environment, Social, & Governance) dengan digitalisasi proses bisnis perusahaan. Digitalisasi ini diterapkan dari proses pelayanan pelanggan, hingga proses
back-office perusahaan seperti pada pengelolaan fungsi SDM, finance, dan pengadaan.
Salah satu implementasi digitalisasi proses bisnis yang telah secara optimal mengurangi penggunaan kertas dan tingkat polusi udara dari transportasi adalah penerapan Digital Nationwide proses rekrutmen dari pelanggan-pelanggan perusahaan.
Proses yang diikuti lebih dari 2,1 juta pelamar dari seluruh Indonesia ini dilakukan secara online pada keseluruhan prosesnya melalui platform Humanvue, sehingga menekan penggunaan transportasi yang setara dengan mengurangi 3195 ton emisi Co2. Praktik digitalisasi juga meminimalisir penggunaan kertas pada proses rekrutmen setara 4911 pohon dengan asumsi penggunaan kertas 10 lembar per pelamar.
“Kami akan terus mewujudkan kepedulian yang lebih terhadap lingkungan dalam cakupan yang lebih luas lagi. Di antaranya dengan memanfaatkan berbagai inovasi teknologi yang dikembangkan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekosistem,” tutup Eddy.
BERITA TERKAIT: