Pelatihan itu dijadwalkan berlangsung mulai 29 Juli hingga 1 Agustus 2024. Kegiatan tersebut diikuti 20 peserta yang didominasi penyandang disabilitas ditambah beberapa orang non disabilitas.
"Jadi, teman-teman tuli ini dipersiapkan untuk apa-apa yang harus mereka kerjakan di industri hospitality ini. Termasuk, pelayanan dari awal sampai selesai," kata instruktur talent class, Normansyah dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7).
Pada hari pertama, para peserta terlebih dulu diajarkan persiapan membuka cafe atau restoran. Kemudian, ditunjukkan cara menjemput dan mengantar pengunjung hingga menyiapkan alat makan juga mengantar pesanan ke meja pembeli.
"Hari kedua, belajar menangani komplain. Kemudian, belajar juga tentang (tindakan) kalau terjadi kesalahan-kesalahan di cafe, bagaimana urutannya," tuturnya.
Normansyah meyakini teman-teman tuli juga memiliki kesempatan yang sama seperti warga lainnya. Termasuk, mendapatkan pekerjaan sebagai waiter-waitress di cafe-cafe atau restoran.
"Kalau teman-teman tuli ini diberikan kesempatan (bekerja) di industri kopi yang sangat besar dan banyak yang terlibat, ini sangat positif buat mereka," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: