Ketua Kamar Tata Usaha Negara MA ini bersama Kepala Pengadilan Tinggi Sumbar ini melihat langsung lokasi yang paling parah banjir lahar dingin yakni di sekitar Nagari Parambahan.
"Derita bapak/ibu adalah derita kami semua. Kami turut berduka yang mendalam, insya Allah kita akan segera pulih bersama,” kata Yulius dikutip Rabu (22/5).
Secara khusus, Yulius memenuhi permintaan warga untuk membangunkan musala di sekitar lokasi pengungsi yang rusak parah.
Uang tunai Rp80 juta pun disumbangkan sebagai dana awal pembangunan.
"Ini prasarana penting untuk beribadah, jadi tempat untuk pulih dan bangkit bersama-sama,” kata Yulius yang berasal dari Bukittinggi, Sumbar ini.
Bahkan Yulius menyatakan lewat Mahkamah Agung Peduli akan membiayai pembangunan musala tersebut hingga selesai.
Rencananya musala bantuan MA akan diberi nama Tuah Sakato.
Mahkamah Agung Peduli menyerahkan bantuan di lima titik lokasi dalam bentuk barang dan uang tunai.
Uang tersebut merupakan hasil aksi spontan penggalangan donasi dari para hakim agung dan hakim lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
BERITA TERKAIT: