“PMI akan terus melanjutkan upaya bantuan kemanusiaan ke Gaza Palestina. PMI bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Mesir melanjutkan pengadaan barang bantuan antara lain bahan pangan, tenda keluarga, pakaian, obat obatan, hygiene kits, dan peralatan kesehatan,” ucap Sekretaris Jenderal PMI, Abdurrahman Muhammad Fachir, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/5).
Bantuan tenda dan lainnya ini sangat dibutuhkan karena banyak pengungsi yang terpaksa tidur di jalan-jalan, tempat terbuka, atau bahkan di bawah puing-puing reruntuhan bangunan.
“Kondisi ini sangat tidak aman dan mengkhawatirkan bagi keselamatan pengungsi. Kami tetap harus berupaya agar bantuan kebutuhan dasar pengungsi, seperti bahan pangan dan penampungan sementara berupa tenda-tenda keluarga dapat dikirim segera ke warga pengungsi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Markas PMI Pusat yang tengah bertugas di Kairo, Mesir, Arifin Muhammad Hadi mengatakan, sejak Februari lalu, PMI telah melakukan proses pengadaan tenda dan dari total 1.000 tenda, 500 unit di antaranya sudah tersedia. Sisanya masih dalam proses pengadaan.
"InsyaAllah pekan ini kami akan kirim 500 unit tenda keluarga ke Gaza. Saat ini memang gate Rafah masih tertutup dan dikuasai IDF Israel. Namun tidak ada cara lain, kecuali mendekatkan seluruh tenda dan barang bantuan ke pintu-pintu masuk ke Gaza, sehingga begitu ada izin masuk, semuanya bisa sampai ke warga pengungsi,” terangnya.
Lebih lanjut, Arifin menjelaskan tenda berukuran 4x4 meter itu terbuat dari bahan ringan dan berkualitas tinggi, sehingga bisa dipindahkan.
“Setiap tenda dilengkapi dengan perlengkapan untuk mendirikan tenda seperti tali, pasak, dan palu, sehingga setiap warga pengungsi bisa mendirikan secara mandiri,” ujar Arifin.
Bantuan tenda ini memang sangat dibutuhkan para pengungsi di Gaza. Kebutuhannya bahkan mencapai 310 ribu unit tenda keluarga.
“Kami mendapat data dari lapangan, kita perlu dorong banyak tenda ke warga pengungsi. Diperlukan lebih dari 310 ribu tenda keluarga untuk memenuhi hunian darurat bagi lebih dari 1,4 juta jiwa. Dampak dari penyerangan IDF ke kamp-kamp pengungsian warga Gaza menyebabkan kerusakan tenda-tenda dan fasilitas penampungan darurat," jelasnya.
Apalagi, ditambahkan Ahmad, akses pintu masuk di Rafah Mesir masih tertutup sejak IDF menguasai wilayah perbatasan tersebut.
BERITA TERKAIT: