Berdasarkan laporan dari Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Ahmad Yani, jumlah tersebut merupakan 84,27 persen dari total keseluruhan warga Jabodetabek.
"Ini adalah potensi pergerakan Jabodetabek bisa dilihat. Pergerakannya sampai dengan 28,4 juta orang," katanya dalam media briefing Lebaran 2024, yang dikutip Jumat (29/3).
Adapun angka mudik tahun ini tercatat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 54,31 persen atau sebanyak 18,3 juta orang.
Menurut pemaparan Yani, dari lebih 28 juta pemudik, sebanyak 29,05 persen atau 8,26 juta akan menggunakan kereta api, 27,76 persen atau 7,89 juta orang menggunakan bus, dan 15,03 persen atau 4,27 juta menggunakan mobil pribadi.
Sementara sisanya, 9,02 persen atau 2,56 juta orang menggunakan sepeda motor dan 5,72 persen atau 1,63 juta orang akan menggunakan kapal penyeberangan.
Secara terpisah, Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub Robby Kurniawan mengatakan mayoritas warga Jabodetabek memilih berangkat mudik ke kampung halaman pada H-4 Idulfitri 1445 H.
"Untuk pemilihan hari berangkat untuk Jabodetabek terdapat perbedaan dengan nasional, dimana untuk referensi masyarakat bepergian itu dimulai dari H-4 ini yang paling tinggi," katanya pada Minggu (17/3) waktu setempat.
Ia pun merinci sebanyak 5,20 juta pemudik dari Jabodetabek akan berangkat pulang ke kampung halaman pada periode tersebut.
BERITA TERKAIT: