Banjir kemudian merendam puluhan rumah warga di Kecamatan Bangsalsari serta memacetkan jalan nasional, karena genangan air hingga setinggi paha orang dewasa.
Kepala Desa Bangsalsari, Nur Kholis mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras, dari Jumat siang, mulai pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB. Akibatnya, sungai dan saluran irigasi desa setempat meluap ke jalan raya. Air kemudian menerjang rumah penduduk sekitar.
"Luapan air berasal dari sungai dan saluran irigasi sawah yang berbatasan langsung dengan Desa Langkap, Bangsalsari. Banjir ini terakhir terjadi 4 tahun lalu, dan kini kembali terjadi," ujar Nur Kholis dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (8/3) malam.
Dia berharap pemerintah bisa turun melihat kondisi sungai yang menjadi irigasi persawahan sudah membutuhkan pelebaran.
Kepala BPBD Jember Widodo Julianto saat dikonfirmasi mengatakan, akibat banjir itu, jalan raya nasional yang menghubungkan Jember ke arah Lumajang atau tujuan Surabaya dan sebaliknya, macet.
"Antrean kendaraan roda 4 dan roda 2 panjangnya mencapai kurang lebih 8 kilo meter. Kasihan yang bawa anak kecil, hingga Jumat, pukul 21.00 WIB, genangan air belum surut," katanya.
Hingga Jumat malam (8/3), lanjut dia, BPBD Jember bersama relawan masih melakukan
assessment untuk mengetahui kawasan terdampak banjir di Bangsalsari.
Dia menjelaskan luapan air ini merupakan kiriman berasal dari lereng Gunung Argopuro dari utara Kecamatan Bangsalsari.
Ada beberapa desa yang terdampak banjir malam ini. Saat ini masih dalam proses asesmen.
"Untuk sementara Desa Banjarsari ada 20 rumah, di Desa Petung 25 sesa, kami terus bergerak ke barat, yakni Desa Langkap, karena ada bangunan yang tertimpa pohon," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: