Kepala Wilayah Bulog Jabar, M. Attar Rizal menyampaikan, stok beras di gudang Bulog mencapai 93 ribu ton. Selain itu, juga ada yang masih dalam perjalanan sebanyak 40 ribu ton.
“Jadi total stok beras di Bulog Jabar akan mencapai 133 ribu ton," ucap Attar, dalam keterangan tertulisnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (17/2).
Lanjut Attar, stok tersebut akan digunakan untuk penyaluran beras SPHP, baik pasar tradisional maupun retail modern, Gerakan Pangan Murah (GPM), penyaluran Bantuan Pangan, dan stabilisasi beras premium.
“Untuk bantuan pangan ini setelah pemilu penyalurannya kembali kita teruskan," beber Attar.
Pada 2024, Perum Bulog Kanwil Jabar bakal menyalurkan Bantuan Pangan sebanyak 44 ribu ton per bulan, dan akan dibagikan kepada 4,4 juta keluarga penerima manfaat di Jawa Barat.
"Dari awal Januari kemarin kita menggelontorkan sebanyak 17 ribu ton beras SPHP ke pasar-pasar, baik tradisional maupun modern. Pendistribusian ini akan terus kita lanjutkan, untuk menahan laju kenaikan harga beras di pasaran,” tutur Attar.
Attar menambahkan, pasokan ke pasar tradisional dilakukan minimal seminggu sekali, sementara untuk retail modern sesuai dengan permintaan yang diajukan.
Dia juga memastikan, selain dari impor melalui Pelabuhan Patimban dan Tanjung Priok yang akan terus berlangsung, pasokan beras dari dalam negeri dipastikan akan dioptimalkan pada masa panen nanti.
"Untuk wilayah Jawa Barat panen diperkirakan di bulan April hingga Mei nanti, masa panen ini mundur karena kekeringan dampak El Nino. Jadi stok kita akan terus bertambah," tandasnya.
BERITA TERKAIT: