Budi yang tengah meninjau Stasiun Kereta Cepat Halim di Jakarta pada Minggu (19/11) terkesima melihat antusiasme warga terhadap pengoperasian Kereta Cepat Whoosh.
"Hari ini saya ingin jalan-jalan ke Whoosh ternyata penuh sekali. Pergerakannya sudah sebanyak 36 kali. Sebanyak 18 ke Bandung dan 18 ke Jakarta. Yang lebih menggembirakan lagi yang tadinya naik mobil ke Bandung atau Jakarta, pindah naik Whoosh," ujarnya.
Tak hanya sebagai moda transportasi massal, menurut Budi, Whoosh kini juga dijadikan sebagai tujuan wisata. Ia mencontohkan, masyarakat Bandung banyak yang memilih ingin merasakan naik Whoosh.
“Begitu tiba di Jakarta, mereka langsung menjajal LRT yang terkoneksi dengan Whoosh. Lalu mereka wisata kuliner dan kemudian balik kembali ke Bandung pada hari yang sama,” tuturnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan warga dari Malaysia juga turut antusias menjajal Whoosh.
"Mereka mendarat di Kertajati. Lalu menginap semalam di Bandung, naik Whoosh ke Jakarta kemudian kembali ke Malaysia. Ini sangat luar biasa,” pungkasnya.
Berdasarkan data PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Whoosh sudah melayani 400 ribu penumpang sejak beroperasi bulan lalu dan tingkat okupansi melebihi 95 persen.
BERITA TERKAIT: