Menurut Ani, hingga kini terdapat enam perusahaan
stockpile batu bara yang ditertibkan, baik oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
Selain itu, lanjut Ani, sebanyak tiga perusahaan juga telah dilakukan
legal sampling pengukuran emisi cerobong dan saat ini telah dilakukan penyegelan karena belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Pemprov DKI sejak 21 Agustus terus secara intens melaksanakan beberapa upaya yang tujuannya adalah mengupayakan percepatan dari perbaikan udara di Jakarta," kata Ani dikutip Minggu (17/9).
Tidak hanya itu, kini pihak swasta juga mulai menggunakan water mist di atas gedung masing-masing. Sebelumnya, gedung pemerintahan, baik di tingkat Provinsi dan Kota Administrasi, telah lebih dulu melakukan hal serupa.
Tercatat ada 11 gedung swasta yang menggunakan water mist di atas gedung. Di Jakarta Pusat ada Menara Astra; Jakarta Utara ada tiga, yaitu PT Kencana Unggul Sukses, PT PLN Jawa Bali, dan Apartemen Green Lake Sunter; Jakarta Barat ada tiga gedung, yaitu LTC Glodok, Harco Glodok, dan Pantjoran China Town.
Lalu, di Jakarta Timur ada empat gedung yang telah memasang water mist, yaitu Gedung PT Pama Persada, United Tractor lantai 8 dan lantai 10, PT Suhu Global Health, dan PT Waskita Raja Tower.
Diharapkan, sesuai anjuran dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, seluruh gedung-gedung yang ada di Jakarta memasang water mist untuk menurunkan tingkat polusi.
Upaya lainnya adalah penyiraman jalan-jalan protokol yang dilakukan oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta yang hingga saat ini masih berlangsung.
Berdasarkan data, sudah 215 lokasi yang disiram, melibatkan 270 mobil dan personel sekitar 800 orang.
"Penyiraman jalan ini akan kami lakukan secara paralel hingga jumlah gedung yang telah terpasang water mist semakin bertambah," kata Ani.
BERITA TERKAIT: