Dukungan yang dimaksud adalah berupa perubahan pola aktivitas perusahaan maupun lembaga, hingga kepatuhan warga pengguna jalan dalam menyesuaikan rekayasa lalu lintas yang ditetapkan selama KTT ASEAN.
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan warga dan pelaku usaha untuk menyukseskan KTT ASEAN di Jakarta," kata Kadishub DKI Syafrin Liputo dikutip Kamis (7/9).
Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang memantau volume lalu lintas dari 49 titik Sensor Traffic Counting Dishub, tercatat volume lalu lintas pada 5 September 2023 sebesar 6.699.684 kendaraan/hari.
Angka tersebut turun sebesar 2,85 persen atau sebesar 196.296 kendaraan jika dibandingkan 8 Agustus 2023 dengan volume lalu lintas sebesar 6.895.980 kendaraan per hari.
Selain itu, volume lalu lintas pada
peak pagi (pukul 06.00-10.00) pada 5 September 2023 sebesar 1.794.322 kendaraan atau turun sebesar 3,59 persen (turun 66.794 kendaraan), dibandingkan volume lalu lintas pada 8 Agustus 2023 sebesar 1.775.254 kendaraan.
Sementara itu, kondisi lalu lintas keluar masuk Jakarta juga dipantau dari 15 (kordon luar) titik Sensor Traffic Counting Dishub.
Volume rata-rata lalu lintas pada
peak pagi (pukul 06.00-10.00) pada 5 September 2023 adalah sebesar 536.412 kendaraan, atau naik 0,03% (meningkat 174 kendaraan) dibandingkan tanggal 8 Agustus 2023 yang memiliki rata-rata volume lalu lintas sebesar 536.238 kendaraan, dengan komposisi roda 2 sebanyak 415.950 kendaraan (77,54%), roda 4 sejumlah 109.845 kendaraan (20,48%) dan kendaraan berat sebanyak 10.617 kendaraan (1,98%).
Sedangkan volume rata-rata lalu lintas pada peak sore (pukul 16.00-20.00) pada 5 September 2023 adalah sebesar 526.120 kendaraan, atau turun sebesar 7,72% (menurun 43.999 kendaraan) dibandingkan 8 Agustus 2023 yang memiliki rata-rata volume lalu lintas sebesar 570.119 kendaraan, dengan komposisi roda 2 sebanyak 410.635 kendaraan (78,58% ), roda 4 sejumlah 106.011 kendaraan (19,63% ) dan kendaraan berat sebanyak 9.474 kendaraan (1,80% ).
Sistem Penghitung Lalu Lintas Dishub tersebut dilakukan dengan menggunakan kamera analitik. Pemantauan dilakukan setiap hari, terutama sejak pemberlakuan sistem kerja
Work From Home (WFH) sebesar 75 persen bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 4-7 September 2023 untuk menyambut KTT ASEAN.
BERITA TERKAIT: