Begitu dikatakan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum pada acara Seminar dan Lokakarya (Semarak) Literasi Digital di GOR Mbah Muqoyyim Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon, Senin (19/6).
Wagub Jabar juga memotivasi agar santri berorientasi pada inovasi, baik terkait dengan pengembangan bidang keagamaan maupun bidang lainnya yang kelak digeluti.
Oleh karena itu, santri harus berwawsan luas dan mempunyai bekal keilmuan sekaligus life skills dan soft skills.
"Santri harus pintar dan cerdas. Santri jangan sampai jadi siswa nomor dua di negeri ini. Karena santri pun sebenarnya agen perubahan, maka orientasi berpikir harus dibuka lebih luas lagi," kata Uu Ruzhanul diberitakan
Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (20/6).
Oleh karena itu dalam acara Semarak Literasi Digital pihaknya menggandeng tim Jabar Saber Hoaks (JSH) guna memberikan pencerahan kepada para santri dalam memanfaatkan dunia digital.
"Jangan sampai santri justru menjadi korban atau (digitalisasi) malah dipakai yang kurang baik dan tidak bermanfaat khususnya terkait media sosial," jelasnya.
Dengan demikian, kemajuan digitalisasi dimanfaatkan sebaik-baiknya dan para santri turut mengambil bagian didalamnya, terutama sebagai calon agamawan di masa datang.
"Santri harus mempunyai gerakan perubahan, maka memerlukan akses informasi sehingga literasi digital diperlukan agar tidak terjerumus pada informasi yang salah," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: