“Harga sawit dibeli sekarang di Aceh sekitar (Rp) 1.400 per kilogram di tingkat petani,” kata Sekretaris Asosiasi Petani Kepala Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Fadhli Ali diberitakan
Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (20/5).
Kondisi ini membuat petani semakin menjerit. Sebab seharusnya, harga sawit dibeli minimal sekitar Rp 2.500-2.800 per kilogram karena biaya perawatan kebun, pekerja, dan lain lain menghabiskan dana begitu besar.
Jeritan para petani ini seharusnya benar-benar diperhatikan pemerintah.
"Petani sudah mulai berkeluh kesah dan semakin nyaring keluh kesahnya. Kalau begini keadaannya, petani semakin tidak sejahtera," sesal Fadhli.
Di sisi lain, menurut Fadhli, murahnya harga TBS sawit ini karena patokan harga minyak goreng murah yang dijual dengan harga Rp 14 ribu per kilogram. Keadaan ini membuat petani menjadi korban.
"Kenapa enggak ditingkatkan sedikit jadi (Rp) 16 ribu, misalnya,” sebut dia.
Fadhli tahun 2023 mandatori B40 sudah dijalankan. Penggunaan atau konversi CPO untuk BBM dalam solar yang sebelumnya sekitar 35 persen sekarang menjadi 40 persen. Artinya, lebih banyak CPO terpakai di dalam negeri untuk program biodisel ini.
“Sekarang sudah mulai dijalankan mandatori B40, dengan kata lain 40 persen dalam kandungan solar itu bahan bakunya dari kompenen CPO. Harusnya mandatori itu dapat mendongkrak harga TBS. Tetapi kok tidak, ini aneh menurut saya," tandasnya.
BERITA TERKAIT: