Aksi tersebut, digelar tepat 100 hari pasca penembakan tokoh Muhamadiyah Rahimandani.
Rahimandani yang juga Pimpinan
Kantor Berita RMOLBengkulu, ditembak orang tidak dikenal saat sedang berjalan dari rumahnya di Gang Kinal Baru, Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu, menuju Masjid Al Iman pada Jumat (3/2) silam.
Adapun massa aksi DPD IMM Bengkulu bergerak dari Kampus Universitas Muhamadiyah Bengkulu (UMB) di Jalan Adam Malik, Kota Bengkulu.
Diberitakan
Kantor Berita RMOLBengkulu, dengan berjalan kaki dan membawa spaduk yang bertuliskan "Tuntaskan atau Mundur Kapolda Bengkulu", "Bengkulu_Amankah..?", mereka menuju Polda Bengkulu.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta kejelasan dari pihak Polda Bengkulu terjait penanganan kasus penembakan Rahimandani.
Menurut massa demo, aksi ini dilakukan buntut dari kekecewaan DPD IMM Provinsi Bengkulu yang beberapa hari lalu ingin beraudiensi, namun pihak Polda Bengkulu terkesan tidak menanggapi serius.
Sekitar 30 menit menggelar orasi, enam orang perwakilan massa akhirnya bisa masuk untuk berdiskusi terkait perkembangan kasus penembakan Rahimandani.
Namun sayang, Kapolda Bengkulu yang hendak ditemui tidak ada di tempat. Hanya Wakil Direktur Reskrim Umum, Kapolresta Bengkulu dan beberapa personil polri lainnya, yang menemui perwakilan massa aksi.
Usai berdialog dan menerima penjelasan dari pihak Polda Bengkulu, mereka akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan kembali ke Kampus UMB.
BERITA TERKAIT: