Halal bihalal ini juga dihadiri oleh pejabat struktural, dan seluruh pegawai KPK dengan mengangkat tema "Sucikan Hati Mengabdi untuk Negeri" yang digelar di Aula Gedung Juang Merah Putih KPK, Selasa (2/5).
Firli mengatakan, halal bihalal bukan sekadar ajang silaturahmi, juga tema yang diangkat bukan hanya sekedar kata-kata namun memiliki makna yang filosofis.
"Tema Sucikan Hati Mengabdi untuk Negeri bukan sekadar tema, tetapi ini ada landasan dan filosofi. Landasannya diambil dari lagu Indonesia Raya yang selalu kita dengungkan, bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya," ujar Firli.
Artinya kata Firli, semua pihak harus membangun jiwa dan raga untuk Indonesia Raya, demi mencapai tujuan bersama, yakni membersihkan negeri dari praktik korupsi.
Untuk itu, Firli berpesan agar insan KPK bahu membahu dan terus semangat untuk mencapai tujuan negara. Mengingat, Indonesia memiliki dua tujuan utama yang dikejar untuk kemakmuran rakyat, yakni memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, jika masih terjadi praktik korupsi, maka kesejahteraan masyarakat tidak akan pernah terjadi.
"Kita sama-sama sudah memilih ladang pengabdian kita, profesi kita, kerja keras, kerja cerdas, dalam rangka pemberantasan korupsi. Kita sudah memilih itu, karena itu segenap insan KPK, bekerja di KPK bukan sekadar profesi tapi jadikan ini ladang pengabdian, amal ibadah kita yang kita sumbangkan kepada negara kita," pungkas Firli.
Dalam acara ini, juga turut dihadiri oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar yang memberikan ceramah. Nasaruddin mengatakan, bahwa pekerjaan KPK selama ini adalah pekerjaan yang mulia. Sebab jika ditarik lebih dalam, KPK memiliki misi suci untuk pemberantasan korupsi.
Di akhir acara, seluruh pimpinan KPK berkeliling untuk bersalaman dengan seluruh pegawai KPK yang berkesempatan hadir secara langsung.
BERITA TERKAIT: