Kepala Binda Banten Brigjen Hilman mengatakan, sosialisasi itu penting karena anak usia sekolah dasara (SD) rawan tertular dan menjadi salah satu rantai penularan Covid-19 mengingat merea selalu bersama orang lain, baik di rumah bersama keluarga, teman-teman lingkungan bermain, hingga di sekolah.
Sementara, kata Hilman, kini subvarian Omicron BA.2 sudah terdeteksi menyebar di Indonesia.
“Kita harus selalu antisipatif saat menghadapi wabah. Salah satu langkah yang kita ambil, meningkatkan vaksinasi di kelompok yang rawan, di antaranya anak-anak,†ujar Hilman dalam keterangannya, Rabu (23/3).
Langkah lainnya, kata dia, adalah memperkuat kekebalan komunal yang saat ini sudah terbentuk dengan menggalakkan vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk semua lapisan masyarakat.
Berbagai indikator penanganan pandemi terlihat terus memang terus membaik. Untuk itu, dia meminta semua elemen masyarakat menjaga momentum ini dengan menjalankan protokol kesehatan sebagai kebiasaan hidup sehari-hari. Seperti tetap memakai masker dan menjaga jarak serta rajin cuci tangan.
“Kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan melakukan langkah preventif terhadap varian Omicron walaupun sudah divaksin,†tuturnya.
Dalam kegiatan vaksinasi kali ini, Binda Banten bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Cilegon dan Dinas Kesehatan Cilegon. Kegiatan yang menggelar di SD Al-Azhar 40 YPKS, Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Purwakarta.
Untuk jenis vaksin yang diberikan Sinovac. Selain untuk anak-anak usia 6-11 tahun, vaksinasi juga diberikan ke masyarakat umum hingga lansia.
BERITA TERKAIT: