Terbaru, Kepala Badan Intelijen Negara Jawa Tengah (Kabinda Jateng), Brigjen Sulaiman, juga ikut-ikutan datang untuk ke Demak, Kamis (15/2).
Bahkan, dirinya rela 'nyemplung' ke air menyusuri gang di desa Cangkring Rembang, Kecamatan Gajah, ada apa?
Rupanya, Sulaiman datang bukan untuk menyelidiki sesuatu yang mungkin saja jadi penyebab banjir yang merugikan ratusan ribu umat manusia itu, tapi menyapa warga dan menyerahkan bantuan.
"Kondisi sangat menyedihkan, rumah terendam air, maka saya menghimbau untuk relawan, teman-teman para donatur semua tergerak empatinya untuk berdonasi membantu masyarakat yang sangat benar-benar membutuhkan ini," jelasnya kepada
Kantor Berita RMOLJateng saat melakukan tinjauan.
Karena itu, dia pun mengajak semua pihak untuk berempati membantu warga yang terkena banjir.
Terlebih, kondisi banjir sudah seminggu, sehingga harus ada penanganan serius dan juga berkelanjutan agar masyarakat yang terdampak tidak semakin menderita.
"Harus ada penanganan bersama dan cepat sekaligus berkelanjutan untuk membantu sesama yang terkena korban banjir ini," terangnya.
Salah satunya, lanjutnya, adalah melakukan trauma healing akan dampak psikologi yang dialami oleh masyarakat seperti trauma karena mengalami banjir yang tiba-tiba menghantam.
"BIN akan bekerja sama dengan Kodam dan Polda untuk mengembalikan psikis para korban banjir, karena kami pahami saat ini psikis mereka sedang
down," pungkas Sulaiman.
Selama situasi banjir, Binda Jateng mendirikan posko di Ngaluran Gajah sebagai titik untuk dan menyalurkan bantuan makan siang dan bantuan lainnya setiap hari secara berkelanjutan.
BERITA TERKAIT: