Pekan lalu, pejabat dan penduduk lokal di wilayah Arbinda mengumumkan hilangnya 60 perempuan.
Penculikan itu dilakukan dalam dua hari berturut-turut, dengan 40 orang diculik pada Kamis (12/1) dan sekitar 20 perempuan lainnya kembali hilang pada Jumat (13/1).
Salah seorang warga memberikan kesaksian bahwa para perempuan diculik saat mereka tengah mencari bahan makanan di hutan dengan menggunakan gerobak mereka.
“Para perempuan berkumpul untuk pergi mengumpulkan daun dan buah-buahan liar di semak-semak karena tidak ada yang tersisa untuk dimakan,†ungkapnya, seperti dimuat
Al-Arabiya.
Puluhan perempuan yang hilang itu dilaporkan tidak kembali, namun beberapa berhasil kabur dan melaporkan penculikan tersebut.
"Pada Kamis malam, ketika mereka tidak kembali, kami mengira gerobak mereka bermasalah. Tapi tiga orang yang selamat kembali untuk memberi tahu kami apa yang terjadi," kata warga lainnya.
"Kami yakin para penculik membawa mereka ke markas mereka," ungkap sumber lainnya.
Aparat sipil dan tentara telah melakukan penyisiran di lokasi penculikan.
Wilayah Arbinda terletak di utara Burkina Faso yang diblokade oleh kelompok-kelompok jihadis dan memiliki persediaan makanan terbatas.
Salah satu negara termiskin di dunia, Burkina Faso telah berjuang melawan serangan jihadis sejak 2015.
Ribuan warga sipil dan anggota pasukan keamanan tewas dan sekitar dua juta orang mengungsi.
BERITA TERKAIT: