Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melepas pengiriman komoditas dari 14 eksportir. Bagi dia, pelepasan ekspor ini membuktikan iklim perekonomian di Jateng kondusif.
"Jawa Tengah dipercaya perusahaan-perusahaan tetap eksis menjaga harmoni, menjaga relasi yang baik dalam hubungan industrial. Sehingga kalau iklimnya kondusif, pasti orang cari uang juga enak," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (23/12).
"Satu prosesi pelepasan ekspor dari data yang hari ini ada. Ada kurang lebih 14 perusahaan dari Jawa Tengah yang bisa melakukan ekspor," sambungnya.
Ganjar menyebut jika iklim ruwet, maka harmoni perekonomian menciptakan suasana yang kurang baik.
Pada pelepasan ekspor itu, politisi PDI Perjuangan ini juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Kementerian Perdagangan pada perkembangan industri di Jateng.
"Kami sampaikan terima kasih dari Kementerian Perdagangan sudah membantu, kawan-kawan dari Bea Cukai, dari perusahan eksportir yang membantu temen-temen dari Pemprov, Pak Walikota (Salatiga)," tuturnya.
Lanjutnya, ikhtiar ini merupakan semangat di akhir tahun agar masyarakat tetap eksis berdagang. Sehingga, potensi dari pabrik-pabrik yang ada di Jateng tetap bisa menjalankan ekspor.
"Sehingga spirit turunnya kasus Covid-19, kita ikuti dengan spirit bangkitnya ekonomi," demikian Ganjar.
Perusahaan-perusahaan eksportir tersebut berasal dari berbagai produk unggulan yang dihasilkan Jateng. Beberapa di antaranya seperti furniture, briket, makanan olahan, gula kelapa, alas kaki dan pipa.
Adapun nilai ekspornya mencapai Rp 343 miliar. Nantinya, produk-produk tersebut bakal diekspor ke Amerika Serikat, Belanda, Spanyol, jerman, Vietnam, Arab Saudi, Hungaria, India, Belgia, Polandia, Kanada, Italia hingga Singapura.
BERITA TERKAIT: