"Kebakaran lahan yang berada di areal perkebunan kelapa sawit itu diketahui terjadi pada pukul 12.00 WIB. Akan tetapi, penyebab dari peristiwa itu belum diketahui," terang Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Senin dini hari (4/10).
Dalam proses pemadaman, Abdul Muhari lanjut menjelaskan, TRC bersama tim satgas gabungan lainnya sempat mengalami kendala karena sumber air yang jauh dari titik lokasi kebakaran.
Namun katanya, upaya pemadaman tersebut kemudian mendapat dukungan dari satgas udara dengan mengerahkan dua buah helikopter waterbombing sebanyak 44 kali.
"Selain melakukan pemadaman tim TRC juga melakukan pendataan sementara terkait kebakaran lahan tersebut. Sementara itu tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," paparnya.
Berdasarkan kajian risiko InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyebutkan wilayah Kabupaten Kampar memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi dalam kaitan kebakaran hutan dan lahan.
"InaRisk BNPB mendata ada sebanyak 21 wilayah kecamatan yang masuk dalam kategori tersebut. Sementara itu, luas risiko lahan yang mencapai hingga 469.792 hektar," ujarnya.
Melihat dari kajian risiko InaRisk tersebut, BNPB mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar mengambil langkah strategis dalam rangka mitigasi dan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti alam dan manusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: