Data tersebut disampaikan dalam konferensi pers virtual program Make Life Beautiful yang diluncurkan oleh HDI pada Selasa (22/12).
Dalam konferensi pers tersebut, pakar sosial klinis dari Universitas Padjajaran, Dr. Budi Muhamad Taftazani mengatakan kondisi tersebut adalah tantangan yang belum terpecahkan oleh Indonesia sejak lama.
"Banyak motivasi mereka, bukan hanya karena tidak memiliki orang tua lengkap, atau kebutuhan untuk menerima alternatif pengasuhan. Tapi motif mereka lebih banyak untuk mendapat pendidikan," terang Budi.
Menurut Budi, hal tersebut tidak bisa dihindari meski seharusnya panti asuhan ditujukan untuk anak-anak yang sama sekali tidak punya kesempatan untuk diasuh orang tuanya.
Situasi itu yang kemudian membuat satu pemikiran baru, yaitu membangun program sekolah di luar panti.
"Jadi pengasuhan diberikan bukan di panti, tapi di keluarga. Dengan catatan mereka punya anggota keluarga yang memang bisa menjalankan prinsip pengasuhan," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.