Begitulah yang diungkapkan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo, dalam jumpa pers yang disiarkan Youtube BNPB, Jumat (9/10).
"Ingat, mereka yang mengabaikan protokol kesehatan sehingga menimbulkan korban jiwa bukan hanya dimintai pertanggungjawaban di dunia, tetapi juga di akhirat,†tegas Doni.
Berdasarkan data dari beberapa kepolisian daerah yang melakukan pemeriksaan rapid test terhadap pendemo, Doni menemukan hasil pemeriksaan reaktif.
Selain itu, Doni juga mencatat data dari kepolisian daerah yang melakukan tes swab antigen yang hasilnya positif Covid-19, meskipun belum dapat dipastikan jumlah total pendemo yang terpapar virus corona.
"Ini harus disampaikan pada publik agar menghindari aktivitas berkerumun, hindari yang menyebabkan mengancam keselamatan diri sendiri, apalagi orang lain," ucapnya.
Lebih lanjut, mantan Danjen Kopassus itu meminta masyarkat dan pemangku kebijakan disegala tingkatan untuk mensosialisasikan bahaya penularan Covid-19 yang bersumber dari Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebab, orang-orang itu belum melakukan pemeriksaan.
"Saya selaku ketua gugus tugas mengajak kepada seluruh komponen masyarakat, seluruh pimpinan di berbagai lapisan baik di pusat maupun daerah untuk memperhatikan protokol kesehatan. Jangan kita biarkan terjadi kerumunan yang berdampak pada keselamatan," ungkapnya.
"
Solus populi suprema rex, keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi.," demikian Doni Monardo menekankan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: