"Beliau sosok prajurit yang jadi panutan adik-adiknya," kata Panglima usai pemakaman Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (4/12).
Di mata Agus Subiyanto, Doni Monardo adalah figur yang
smart.
“Setiap tugas yang dipikul almarhum selalu mencapai berhasil. Salah satunya saat penanganan pandemi Covid-19,” jelasnya.
Lanjut Panglima, Doni pun sempat menyiapkan tanaman untuk Ibukota Negara (IKN) Nusantara beberapa saat sebelum dirawat.
"Terakhir, saya kegiatan dengan almarhum menyiapkan tanaman buat IKN. Saya dulu Wakasad menyiapkan angkutan, kirim dari Tanjung Priok ke IKN. Itu peninggalan terakhir beliau," pungkas Panglima.
Upacara pemakaman Doni Monardo yang dilaksanakan secara militer berlangsung hikmat dan khusuk. Meski hujan gerimis para prajurit dan pelayat tetap setia memberi penghormatan terakhir kepada almarhum.
Doni Monardo meninggal dunia dalam usia 60 tahun pada Minggu (3/12). Doni tutup usia pukul 17.35 WIB. Doni sebelumnya dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Siloam Semanggi, Jakarta.
Sosok Doni Monardo mencuat saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Doni menjadi tokoh utama pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yang kemudian menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Maret 2020.
BERITA TERKAIT: