Akibat erusi Sinabung,ratusan hektar tanaman warga di Kabupaten Karo kini tertutup abu vukanik. Tanaman seperti kopi dan sayuran yang tertutup abu ini berada di perladangan warga di beberapa kecamatan. Seperti Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Payung, dan Kecamatan Merdeka.
“Sekitar pukul 02.00 WIB masyarakat di bawah kaki Sinabung keluar melihat erupsi dan banyak juga masyarakat yang takut dan trauma. Pasalnya, sejak 2018 lalu terakhir erupsi dan ini kembali lagi erupsi,†kata seorang warga, Imam Syukri Syah Tarigan, dilansir
Kantor Berita RMOLSumut.
Imam mengatakan, saat ini masyarakat takut untuk ke ladang dan keluar rumah. Sebagian masyarakat juga saat ini lebih berdiam di rumah.
“Mereka takut, erupsi ini akan terjadi kembali seperti di 2014 hingga 2018 lalu yang mengakibatkan rumah dan ladang hancur dan masyarakat kembali mengungsi. Karena saat ini, mereka masih trauma dan saat ini cuaca di Gunung Sinabung mendung,†ucapnya.
Untuk diketahui, erupsi Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo kembali terjadi pada Sabtu (8/8) sekitar pukul 01.58 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 2.000 meter di atas puncak (lebih kurang 4.460 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 1 jam 44 detik.
Saat ini, Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, di dalam radius radial 3 Km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 Km untuk sektor Selatan-Timur dan 4 km untuk sektor Timur-Utara.