Terkait hal tersebut, Walikota Bandung, Oded M. Danial, meminta umat muslim di Kota Bandung tetap menerapkan protokol kesehatan saat melaksanakan shalat Idul Adha.
“Silahkan laksanakan shalat Id berjemaah, tetapi tetap harus menerapkan protokol kesehatan,†ucap Oded di Balai Kota Bandung, Kamis (30/7).
Hal senada juga dilontarkan Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana. Ia meminta umat muslim di Kota Kembang untuk mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan surat edaran tersebut.
“Kita sudah mengelurkan Surat Edaran. Itu ada dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) juga Kemenag (Kementerian Agama), ikuti saja,†kata Yana.
“Asal standar protokol kesehatan yang ketat. Seperti pakai masker dan menjaga jarak,†imbuhnya, dilansir
Kantor Berita RMOLJabar.
Dalam surat bernomor 451/SE-102.Bag.Kesra tersebut, setiap penyelenggaraan shalat Idul Adha wajib melaksanakan protokol kesehatan.
Di antaranya, jika shalat dilaksanakan di masjid maka hanya diperkenankan diikuti jemaah oleh sekitar 50 persen dari kapasitas.
Sedangkan jika dilaksanakan di lapangan, maka jarak antarjemaah harus sekitar 1 meter.
Selain itu, para penyelenggara juga wajib menyediakan fasilitas cuci tangan, sabun, dan hand sanitizer. Selain itu, melaksanakan pengecekan suhu tubuh di pintu masuk lokasi shalat.
Saat shalat dan khotbah, pelaksanaannya juga diimbau untuk dipersingkat tanpa mengurangi syarat dan rukunnya.
Penyelenggara juga dilarang untuk menjalankan kotak sedekah. Pasalnya hal itu rentan terjadinya penularan penyakit.
Kemudian, para jemaah wajib membawa alat shalat masing-masing dari rumah. Jemaah juga diminta untuk menghindari kontak fisik.
Bagi anak-anak dan usia lanjut dianjurkan untuk tidak mengikuti shalat Idul Adha berjemaah.
Untuk para mustahik, Yana juga meminta cukup diam dirumah, menunggu kiriman daging kurban diberikan oleh panitia.
“Penyembelihan jangan ada kerumuan. Mustahik juga cukup diam di rumah, nanti diantarkan ke rumah masing-masing,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: