Emas spot naik 0,2 persen menjadi 4.310,21 Dolar AS per ons pada perdagangan Selasa 17 Desember 2025 waktu setempat.
Indeks Dolar AS (DXY) jatuh ke level terendah dalam dua bulan, membuat emas lebih terjangkau, sementara imbal hasil US Treasury 10 tahun juga bergerak turun.
Analis menilai, prospek penurunan suku bunga, dengan pasar berjangka memprediksi total pelonggaran sekitar 59 basis poin pada tahun 2026, adalah faktor positif bagi emas karena logam kuning berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.
Selain emas, terjadi pergerakan signifikan pada logam mulia lainnya. Perak spot turun tipis 0,3 persen menjadi 63,75 Dolar AS per ons.
Platinum melambung tinggi 4 persen menjadi 1.854,95 per ons, mencapai level tertinggi sejak September 2011. Paladium juga melonjak 2,5 persen menjadi 1.606,41 Dolar AS per ons, level puncak dalam dua bulan.
Kenaikan tajam pada logam kelompok platinum disebabkan oleh pasokan yang semakin ketat dan permintaan yang terus meningkat.
Pelaku pasar kini menantikan rilis data inflasi AS minggu ini. Indeks Harga Konsumen (CPI) akan dirilis pada Kamis dan Personal Consumption Expenditures (PCE) akan dirilis pada Jumat, untuk mengukur arah kebijakan The Fed lebih lanjut.
BERITA TERKAIT: