Tidak Lagi Zona Merah, Jatim Tetapkan Kabupaten Probolinggo Sebagai Zona Kuning Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Senin, 22 Juni 2020, 05:34 WIB
Tidak Lagi Zona  Merah, Jatim Tetapkan Kabupaten Probolinggo Sebagai Zona Kuning Covid-19
Peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur/Net
rmol news logo Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur telah menetapkan Kabupaten Probolinggo sebagai zona kuning dalam penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Menyikapi penetapan tersebut, Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto menyampaikan bahwa penetapan Kabupaten Probolinggo sebagai zona kuning penyebaran Covid-19 ini sebagai ukuran bagi pihaknya untuk melakukan evaluasi terus atas apa yang sudah dilakukan dalam upaya penurunan atau pemutusan penularan dari Covid-19.

“Karena kita masuk wilayah kuning dari orange menunjukkan bahwa apa yang kita lakukan sudah mulai menunjukkan hasil. Itu merupakan salah satu indikator-indikator keberhasilan kita untuk mengurangi resiko penularan, menurunkan angka kesakitan atau meningkatkan angka kesembuhan Covid-19 di Kabupaten Proboinggo,” jelas Anang, Malam, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Menurut dr Anang, meksipun begitu namun dia meminta agar dengan penetapan zona kuning ini hendaknya bisa masih mawas diri, karena ini masih baru. Artinya ini baru di awal karena ke depan semuanya masih bisa terjadi.

“Kami berharap ini sebagai bahan evaluasi atas langkah-langkah kita di segala gugus pencegahan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Meskipun saat ini masih ada 10 kasus di Kabupaten Probolinggo jelas Anang, tetapi itu sudah jauh berkurang bila melihat angka konfirmasi sebelumnya sejumlah 126 kasus.

“Perubahan dari orange ke kuning itu menunjukkan sudah mulai adanya penyembuhan-penyembuhan yang massif, angka ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang sudah semakin menurun, angka PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang juga semakin menurun serta angka kematian yang tidak bertambah,” tegasnya.

dr Anang mengungkapkan, dengan adanya hal tersebut sehingga menjadi tolok ukur dari mapping tersebut. Tapi sekali lagi ini baru awal, sampai saat ini pihaknya sudah menghasilkan indikator yang positif dan sudah menjadi daerah yang beresiko ringan.

“Cuma kita tidak boleh berlengah dan tidak boleh hanya berbangga, tapi kita harus mengevaluasi diri. Kami sangat sadar dengan hal tersebut, makanya kita berharap ini menjadi bahan introspeksi diri untuk bekerja lebih baik, lebih fokus dan bersinergi untuk upaya yang lebih baik lagi ke depan,” pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA