Di Jawa Timur, Masih Ada 11 Daerah Berstatus Zona Merah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Rabu, 10 Juni 2020, 16:50 WIB
Di Jawa Timur, Masih Ada 11 Daerah Berstatus Zona Merah
Update kasus Covid-19 di Jawa Timur/Ist
rmol news logo Zona merah virus corona baru (Covid-19) dengan kategori risiko tinggi  di Provinsi Jawa Timur saat ini  menyisakan 11 Kabupaten/Kota.

Kesebelas kabupaten/kota tersebut meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Pamekasan, Jombang, Malang, Sidoarjo, Situbondo, Bojonegoro, Pasuruan, Tuban, Lamongan, Kota mojokerto, Kota batu, Kediri, dan Mojokerto.

Sedangkan, lima Kabupaten/Kota yakni Trenggalek, Kota Pasuruan, Ponorogo, Lumajang, dan Kota Blitar telah berganti status menjadi zona kuning atau risiko rendah.

Sementara itu, 22 Kabupaten/Kota lainnya berstatus zona orange atau resiko sedang yaitu Sampang, Kota probolinggo, Bondowoso, Madiun, Blitar, Jember, Probolinggo, Nganjuk, Bangkalan, Sumenep, Tulungagung, Banyuwangi, Magetan, Ngawi, Kota kediri, Kota malang, Pacitan, Kota madiun.

"Zonasi ini sesuai dengan indikator dari Gugus Tugas Pusat berdasarkan risiko tinggi, sedang dan rendah serta area tidak terdampak," demikian kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi,  Surabaya, Rabu (10/6).

Perempuan eks Menteri Sosial (Mensos) RI menerangkan, sesuai dengan 10 indikator yang ditetapkan Gugus Tugas Pusat dan BNPB, Risiko Kenaikan Kasus Covid-19 terbagi menjadi empat. Zona merah (risiko tinggi), zona orange (risiko sedang), zona kuning (risiko rendah) dan zona hijau (tidak terdampak).

Jatim sendiri, lanjut Khofifah, selama dua pekan terakhir mengalami penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19. Ada kenaikan di beberapa daerah sebaliknya juga ada penurunan bahkan tidak ada penambahan kasus selamat tujuh hari berturut-turut sehingga statusnya menjadi kuning atau risiko rendah.

Terkait jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan angka kematian sudah terkontrol. Sementara angka kesembuhan terus mengalami peningkatan.

"Kapasitas rumah sakit rujukan  di beberapa daerah di Jatim pun relatif mencukupi bahkan di beberapa daerah seperti Magetan, Madiun dan Ngawi jumlah bed yang tersedia masih  lebih. Tetapi sebaliknya ada beberapa daerah seperti Surabaya dan Sidoarjo jumlah bednya  masih belum mencukupi. InsyaAllah  dalam seminggu ke depan jika kedisiplinan meningkat kurva di Jatim bisa semakin melandai dan seluruh kabupaten/kota di Jatim bisa segera masuk dalam tatanan hidup normal baru (new normal)," ujarnya.

Khofifah mengatakan, zonasi Covid-19 ini jangan sampai membuat masyarakat lengah sehingga mengurangi tingkat kewaspadaan.

Jika itu terjadi, lanjut Khofifah, maka bukan tidak mungkin akan terjadi gelombang kedua penularan Covid-19. Ini yang harus kita hindari.

"Tetap waspada, disiplin, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan terapkan pola hidup bersih dan sehat. Patuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA