Bagi sebagian pihak menilai aksi itu heroik. Tapi di mata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi lain. Politisi PDIP itu justru menilai kader besutan Grace Natalie tidak mengerti substansi.
Substansi reses, sambungnya, adalah menemui konstituen. Kemudian menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan oleh dewan selama bersidang.
“Jadi bukan masalah mengembalikan uang. Temen-temen PSI harus sedikit mengerti," jelasnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Jumat (27/12).
Menurutnya, pengembalian dana reses justru akan membuat susah Sekretaris Dewan (Sekwan). Sebab, anggaran itu memang ditujukan untuk anggota dewan menemui rakyat. Semua sudah sesuai dengan hasil musrembang di eksekutif juga.
“Jadi ini penugasan kami untuk ketemu masyarakat. Bukan, sekali lagi, uang itu terus dikembalikan, lalu merasa (hebat) gimana," pungkasnya.
Prasetyo mengingatkan bahwa ada 16 titik yang menjadi tanggung jawab dewan atau fraksi yang harus dikunjungi. Dana yang ada harus dimaksimalkan untuk mengakomodasi aspirasi warga di titik-titik tersebut.
Fraksi PSI mengaku mendapat fasilitas dana reses sebesar Rp 2,44 miliar. Namun dari dana tersebut, mereka hanya menggunakan anggaran sebesar Rp 1,68 miliar, sedang sisa Rp 752 juta dikembalikan ke APBD.
BERITA TERKAIT: