Dodi Reza Pamer Biofuel Sawit Di Konferensi Perubahan Iklim PBB

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 06 Desember 2019, 15:26 WIB
Dodi Reza Pamer Biofuel Sawit Di Konferensi Perubahan Iklim PBB
Dodi Reza di Madrid/Ist
rmol news logo Pengelolaan lanskap berbasis hutan yang dilakukan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, semakin mendunia.

Setidaknya itu bisa dilihat dari kehadiran Bupati Muba Dodi Reza dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB bertajuk “The Meeting Session United Nations Climate Change Conference CoP 25” yang digelar di Madrid, Spanyol pada Kamis (5/12) waktu Spanyol.

Dodi diundang untuk berbicara mengenai implementasi kegiatan pengelolaan lanskap berbasis hutan.

Dia tampil pada sesi diskusi yang mengangkat tema “Partnership in Sustainable Landscape Management in South Sumatra as A Model for Climate Change”. Kepada peserta dari berbagai belahan dunia, Dodi mengurai sejumlah keberhasilan tentang pembangunan hijau dan energi terbarukan di Kabupaten Musi Banyuasin.

Pembangunan pertumbuhan hijau atau green growth development memang masuk dalam misi Dodi saat akan menjabat sebagai bupati di Muba. Sehingga tidak heran jika implementasinya dilakukan saat ini.

Dodi lantas mengurai bahwa di tingkat nasional bersama beberapa kabupaten di Indonesia, Muba telah mengambil inisiatif membangun jejaring Lingkat Temu Kabupaten Lestari (LTKL), di mana untuk pertama kali LTKL dipimpin Bupati Musi Banyuasin sebagai ketua umum.

Putra mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin itu turut menampilkan sejumlah aset dunia di Muba yang jadi kepedulian internasional, yakni Kawasan Gambut Merang, Hutan Suaka Marga Dangku, dan Taman Nasional Berbak Sembilang.

“Di Musi Banyausin terdapat juga kawasan hutan tropis yang masih lestari di Kawasan Meranti Bayunglencir,” terangnya.

Selanjutnya, kandidat doktor Universitas Padjajaran itu memamerkan rencana penerapan energi terbarukan biofuel yang merupakan hasil pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel.

"Saat ini Pemkab Muba sedang menggagas pembangunan pabrik IPO-CPO sebagai pendukung implementasi biofuel atau bahan bakar nabati tersebut, dan mendapat dukungan positif dari kalangan eksekutif dan legislatif di tingkat pusat, Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI," ungkap bupati yang menguasai tiga bahasa ini.

Menurut dia implementasi biofuel merupakan langkah strategis dalam mendukung kebijakan Presiden RI Joko Widodo dalam menekan impor BBM.

"Biofuel Muba juga sebagai upaya mewujudkan kemandirian energi yang ramah lingkungan," ulasnya.

Implementasi pengelolaan TBS menjadi BBN atau biofuel diyakininya akan mengangkat tingkat kesejahteraan petani kelapa sawit di Muba. Sebab, kelapa sawit petani rakyat Muba dapat diserap dengan baik dan maksimal.

"Dengan implementasi ini tidak hanya menyejaterahkan petani kelapa sawit tetapi juga akan mengangkat harga diri bangsa Indonesia. Dengan realisasi biofuel ini negara Indonesia akan sangat terbantu dalam pengembangan energi," tegasnya.

Adapun sejumlah keberhasilan lain yang dikemukakan oleh Bupati Dodi adalah upaya menyeimbangkan kegiatan perlindungan hutan dan pengembangan komoditi di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2020, yang akan mengembangkan Center of Excellence (CoE) for Verified Sourcing Area (VSA) atau Pusat Unggulan Komoditi Lestari dengan Pengelolaan Area Sumber Komoditi Lestari. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA