Baterai tersebut merupakan hasil penelitian 4 orang dosen dengan dibantu enam asisten peneliti yang dapat digunakan untuk peralatan elektronik.
Ketua tim peneliti, Yudi Utomo Imardjoko menjelaskan, penelitian tersebut terjadi berkat pendanaan yang diberikan oleh mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
"Awalnya didanai beliau (Dahlan Iskan) karena beliau ingin ada sesuatu yang bisa di-
create dari teknologi nuklir Indonesia, tidak hanya teoritis. Ini bukti kami sudah melakukan sesuatu yang ada hasilnya walaupun masih kecil, tinggal scale-up saja," jelas Yudi, dalam keterangan yang diterima redaksi Sabtu (23/11).
Meski belum sempurna, namun prototipe tersebut diklaim sudah cukup baik dibanding hasil penelitian lainnya. Proyek inipun dalam dua tahun belakangan mendapat pendanaan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan.
Untuk membuat prototipe tersebut, beragam kendala dihadapi tim peneliti, salah satunya biaya komponen Plutonium 238 yang mahal dan harus didatangkan dari Rusia.
"Harga per keping hanya 12 dolar, tapi begitu sampai sini harganya itu 8.600 dolar per keping," jelas mantan Dirut Industri Nuklir Indonesia (Inuki) ini.
Merespons hal itu, Dahlan Iskan yang meninjau hasil kerja Yudi cs di Pusat Studi Ilmu Teknik UGM, Jumat (22/11), mengatakan, kendala tersebut bisa diatasi jika Indonesia memiliki reaktor Torium sendiri.
"Reaktor Torium itu desainnya sudah jadi, dibuat oleh bapak-bapak ahli nuklir ini, kebetulan itu saya yang mendanai. Desainnya sudah jadi, tinggal bagaimana cara mewujudkannya," tutur Dahlan.
Pada kunjungannya ke Pusat Studi Ilmu Teknik UGM, Dahlan Iskan mendengarkan penjelasan dari tim peneliti terkait komponen serta cara kerja baterai. Selain menggunakan Plutonium, baterai ini juga dilengkapi dengan sel surya untuk memperbesar listrik yang dihasilkan.
"Baterai nuklir ini dikonversi secara tidak langsung. Keluarannya kecil, maka digabung dengan sel surya supaya semakin besar output-nya," terang Elly, salah satu asisten peneliti.
Ke depan, diharapkan baterai tersebut dapat dikembangkan agar menghasilkan output lebih besar dan memiliki ukuran yang lebih kecil agar dapat dimanfaatkan secara lebih luas.
BERITA TERKAIT: