Resah akan kondisi lingkungan terutama sampah yang masih jadi persoalan di Ibukota Provinsi Banten, Serang, sekelompok anak muda akhirnya menggagas gerakan Sumbangan Sukarela Tanpa Tekanan (Susu Tante).
Penggagas "Susu Tante", Yussep Bahtiar menuturkan, kegiatan ini merupakan
Go Green Movement dari Banten Indie Clothing (BIC) untuk diberikan kepada para petugas kebersihan.
"Kita terima sumbangan dalam bentuk uang. Nantinya, berapapun hasil yang didapat akan diberikan kepada petugas kebersihan," kata pria yang biasa disapa Chao kepada
Kantor Berita RMOLBanten, Kamis (7/11).
Chao juga menjelaskan "Susu Tante" merupakan bentuk kepedulian pemuda yang peduli tentang kebersihan kota dari sampah. Terutama kepada petugas kebersihan yang mayoritas merupakan Tenaga Kerja Sukarela (TKS).
"Ini sebagai bentuk
care kita terhadap lingkungan. Bagian kampanye kita untuk menjaga lingkungan dari sampah," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, ide awal dari kampanye sampah ini, berawal dari keresahan dirinya saat menggelar event yang selalu saja menyisakan sampah plastik berserakan padahal sudah melalui prosedur.
"Masih banyak masyarakat yang suka buang sampah sembarangan, padahal mereka tahu akan bahaya sampah itu sendiri terutama sampah plastik," ujarnya.
Untuk mengapresiasi petugas kebersihan, pihaknya menggagas "Susu Tante". Nantinya masyarakat bisa memberikan sumbangsihnya melalui boks yang telah disediakan.
"Kami juga sudah siapkan tempat sampah sebenarnya, tapi mungkin hanya segelintir orang saja yang sadar untuk buang sampah di tempatnya," jelasnya.
Oleh sebab itu, tempat sampah yang ada di area event akan dipasang imbauan bahaya dampak dari sampah pelastik. Chao berharap dengan adanya "Susu Tante" dapat menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Mudah-mudahan dengan 'Susu Tante' mereka bisa sadar," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: