Tema tersebut sengaja diambil seiring perkembangan revolusi industri 4.0 yang berbasis teknologi seperti saat ini. Nantinya, kegiatan akan diikuti lebih dari 350 peserta dari 26 pimpinan wilayah dan pusat.
“Tema ini sengaja diambil karena melihat konteks perkembangan zaman yang sudah masuk dalam era digitalisasi yang kita kenal dengan era revolusi industri 4.0 bahkan sudah masuk era society 5.0. Untuk itu dibutuhkan inovasi dan kolaborasi," kata Ketua Umum PP IPNU, Aswandi Jailani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/10).
Dia menjelaskan, inovasi dan kolaborasi di zaman yang serba teknologi saat ini juga diperlukan untuk mengawal NKRI, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas berkarakter.
Bahasan lain yang bakal dibawa dalam Rakernas, ada isu internal dan eksternal. Seperti halnya penguatan dan konsolidasi organisasi, merumuskan konsep kaderisasi, hingga pemantapan ideologi. Khusus isu eksternal akan dibahas wabah radikalisme di kalangan pelajar dan mahasiswa.
"Juga merumuskan rencana strategis pengembangan organisasi, kaderisasi dan ideologi. Juga menyoroti kebijakan-kebijakan pemerintah seperti Permendikbud 39/2008, talenta muda Indonesia, radikalisme pelajar bahkan pada UU Pesantren,†ungkap Sekretaris Umum PP IPNU, Mufarrihul Hazin.
Rakernas ini juga akan mengadakan pelatihan riset dan launching Badan Student Reseach Center (SRC), Seminar Kewirausahaan Muda, serta Launching Majalah Lensa Remaja. Selain itu juga akan digelar Haul Akbar Prof. Dr. Tholhah Mansur ke-33 serta doa bersama pelajar untuk bangsa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: