Profesor Syafiq Mughni yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai utusan dialog dan kerja sama antaragama serta peradaban tersebut mengatakan, acara ini bertujuan membangun budaya damai di tengah masyarakat.
"Kita harap budaya damai itu yang berkelanjutan, artinya yang tahan lama tidak cepat lunglai," kata dia saat melakukan konferensi pers di Cikini, Jakarta, Selasa (10/9).
Salah satu cara mempertahankan kedamaian yaitu melalui nilai-nilai keagamaan. Dengan spirit itu diharapkan akan berdampak luas kepada kesatuan negara Indonesia.
"Dalam meningkatkan budaya damai itu kita juga membuat strategi melalui sosial ekonomi, lingkungan, dan juga pendidikan," jelas Syafiq.
Tokoh agama harus tampil dalam memperbaiki persoalan yang melanda.
Misalnya dalam ranah pendidikan, tokoh agama harus menanamkan cinta perdamaian dan kemanusiaan. Oleh karenanya, ia berpandangan kurikulum pendidikan saat ini juga harus disesuaikan dengan perkembangan yang ada.
Pun demikian dalam urusan ekonomi. Baginya, para tokoh harus bahu-membahu membantu meningkatkan ekonomi. "Sebab peningkatan ekonomi untuk menyejahterakan masyarakat tidak ada batas akhirnya," pungkasnya.
Nantinya, acara musyawarah nasional ini akan dilangsungkan dari tanggal 11 sampai 14 September 2019 dan direncanakan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta Wapres Jusuf Kalla.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.