Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam keterangannya kepada redaksi,
(Jumat, 14/12).
Pertama, tahap pembangunan jembatan sementara ditargetkan fungsional satu jalur pada Sabtu, (15/12) besok.
Meski
hanya bisa dilalui satu jalur, namun kehadiran jembatan sementara
sangat penting karena jalur utama angkutan logistik dan manusia antara
Padang-Bukittinggi-Pekanbaru dapat dipulihkan kembali.
“Saya
khusus ke lokasi ini atas perintah Bapak Presiden Joko Widodo karena
beliau memonitor dari dekat (penanganan jembatan Batang Kalu). Perintah
beliau agar konektivitas ruas Padang-Bukittinggi pulih lebih cepat,â€
kata Menteri Basuki.
Rencananya lalu lintas dari Padang ke Bukit
Tinggi akan melalui jembatan sementara. Untuk arah sebaliknya dilakukan
pengalihan arus melalui jalur Sicincin-Melalak.
Tahap Kedua,
setelah jembatan sementara selesai, Kementerian PUPR melalui Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional III Ditjen Bina Marga akan membangun jembatan
bailey disamping jembatan sementara yang akan dimulai Senin (17/12) dan
ditargetkan selesai dalam waktu tujuh hari.
Tahap Ketiga, jembatan bailey digunakan untuk kedua arah, lalu jembatan sementara akan dibongkar dan diganti dengan jembatan permanen.
"Pembangunan
jembatan permanen akan dimulai pada pertengahan Januari 2019 dan
ditargetkan rampung dalam waktu 6 bulan,†ujar Menteri Basuki.
"Kami
akan menggunakan kontraktor lokal, demikian juga material akan disuplai
dari pabrik beton yang ada di Sumatera Barat. Biaya pembangunan
jembatan diperkirakan sekitar Rp 15 miliar. Meski hanya 30 meter namun
menggunakan konstruksi bore pile sehingga butuh waktu 6 bulan.
Kekuatannya bisa mencapai 100 tahun," jelasnya.
Untuk mencegah
terjadinya gerusan air pada struktur bawah jembatan, Kementerian PUPR
melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V-Ditjen Sumber Daya Air
secara paralel saat ini juga tengah mengerjakan bangunan pengarah arus
Sungai Batang Kula.
“Pekerjaan sudah dilakukan dengan dana
tanggap darurat dan akan dilanjutkan dengan anggaran tahun 2019.
Perkuatan tebing sungai dilakukan dengan menggunakan sheet pil di kedua
sisi jembatan dan ditargetkan rampung pada Februari 2019,†kata Kepala
BWS Sumatera V Maryadi Utama.
Menteri Basuki melanjutkan
kunjungan kerjanya meninjau jembatan lain yakni Jembatan Batang Mangor
yang juga rusak akibat banjir yang berada di ruas jalan kabupaten di
Kecamatan Padang Sago. Perbaikan jembatan tersebut akan dilakukan secara
gotong royong antara Kementerian PUPR dengan Pemerintah Daerah.
“Kami
akan lakukan pengecekan menyeluruh terlebih dahulu, mungkin tidak perlu
dibongkar semua, cukup dilakukan pengangkatan dan retrofit,†pungkas
Menteri Basuki.
Turut hadir Bupati Kabupaten Padang Pariaman Ali
Mukhni, Walikota Pariaman Genius Umar, Dirjen Bina Marga Sugiyartanto,
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Aidil Fiqri,
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Maryadi Utama, dan Kepala Biro
Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja
.[dzk]
BERITA TERKAIT: