Pembekalan terhadap guru tersebut digelar menyemarakkan peringatan Hari Pahlawan, yang dilaksanakan PT Bhinneka Life Indonesia bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur.
Kegiatan serupa juga pernah dihelat di Yogyakarta dan Bukittinggi. Rencananya ke depan, kegiatan ini juga akan digelar di Semarang, Bandung dan Kediri.
"Guru mempunyai peran penting sebagai pendidik generasi masa depan, sehingga mengajak peran serta para guru mata pelajaran ekonomi merupakan langkah yang tepat dalam upaya mempercepat pemahaman masyarakat terhadap literasi perencanaan keuangan yang saat ini masih rendah," ujar Direktur Utama Bhinneka Life, Wiroyo Karsono, dalam keterangan tertulis, Selasa (13/11).
Dia berharap, setelah dibekali pelatihan para guru bisa menyebarkan ilmu pengelolaan ekonomi ke anak didik dan berdampak pada pemahaman yang baik.
"Para guru diharapkan dapat menyebarluaskan materi literasi kepada para peserta didiknya, sehingga sejak dini mereka memiliki pemahaman mengenai pengelolaan keuangan yang baik dan terencana," harapnya.
Kepala Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono mengatakan meningkatnya kesadaran masyarakat berasuransi merupakan salah satu indikasi bahwa pemahaman masyarakat terhadap perencanaan keuangan semakin membaik.
"Saya mendukung kegiatan literasi yang dilakukan oleh Bhinneka Life. Di tengah kompetisi global dan inovasi produk dan jasa keuangan yang berkembang pesat, generasi muda perlu melek perencanaan keuangan. Di sinilah betapa krusial peran guru, sang pahlawan tanpa tanda jasa, untuk turut serta memberi pemahaman sejak dini kepada murid-muridnya," kata Heru.
Ditambahkan Heru, dengan memiliki literasi perencanaan keuangan yang baik, diharapkan masyarakat di Surabaya dapat mengelola keuangannya dengan bijaksana, sehingga kondisi ekonomi mereka tetap baik dan biaya pendidikan untuk anak-anak tidak terganggu.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga tahun 2017, indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76 persen. Jumlah itu turun dari survei tahun 2013 yang berada pada angka 17,84 persen.
Rendahnya tingkat literasi ini berdampak kepada masih banyaknya penduduk Indonesia yang tidak terlindungi asuransi. Menurut data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dari total penduduk Indonesia sekitar 255 juta jiwa, baru sekitar 7,5 persen masyarakat yang memiliki asuransi.
[lov]
BERITA TERKAIT: