Kekosongan kursi wagub DKI diyakini akan berpengaruh kepada fungsi koordinasi pimpinan di ibukota.
Pengamat kebijakan publik, Yayat Supriyatna mengatakan, hal itu bakal berimbas pada kebijakan-kebijakan yang akan diambil Gubernur DKI, Anies Baswedan karena tidak ada keseimbangan koordinasi.
"Pengaruh sekali karena terkait dengan fungsi koordinasi," kata Yayat saat dikonfirmasi, Kamis (18/10).
Sambung Yayat, wagub pengganti Sandi nantinya juga harus paham betul tentang beberapa program stragtegis Anies-Sandi yang saat ini sudah setengah jalan.
Kalau tidak, dikhawatirkan tujuan utama program stragtegis itu malah tidak tepat sasaran. Imbasnya warga yang terkena dampak.
"Wagub yang paham soal program seperti OK Oce, OK Otrip (Jak Lingko) dan rumah DP nol rupiah. Harus ngerti jadi nanti tidak lama-lama (program) ini hilang, atau program ini jadi tidak sesuai lagi," tambahnya.
Intinya, sambung Yayat, pengganti Sandi adalah orang mengerti dan tahu persoalan Jakarta.
[rus]
BERITA TERKAIT: