PWNU DKI: Sudahlah, Jangan Lagi Gunakan Isu SARA Dalam Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 19 Maret 2018, 10:39 WIB
rmol news logo . Sekelompok masa yang menamakan diri Forum Umat Islam Revolusioner (FUIR) berencana menggelar aksi 'Gugat Anies' di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (19/3). Gubernur DKI Anies Baswedan dinilai hanya diam ketika ulama dizalimi, dan dianggap telah meninggalkan umat Islam setelah jadi gubernur.

Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI KH. Taufiq Damas Lc menanggapi rencana aksi tersebut mengatakan, jika saat ini muncul kekecewaan dari pendukung Anies yang mengatas namakan umat Islam itu, memang sudah diprediksi sejak awal. Harusnya para pendukung Anies sadar sejak awal bahwa Anies bersama pengusungnya memang menggunakan isu SARA untuk memenangi kontestasi Pilkada DKI 2017.

"Tapi perlu saya luruskan ya, jangan semua umat Islam dikatakan mendukung Anies, banyak juga orang Islam yang mendukung Ahok, seperti juga banyak umat non muslim yang mendukung Anies. Tapi sudahlah, jangan lagi gunakan isu SARA dalam kontestasi politik apapun," sebut Damas dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Menurut Damas, dia tidak tahu persis soal kekecewaan pendukung Anies itu. "Tapi bisa jadi bener adanya, saat ini mereka mereka merasa tak bisa mendapatkan apa yang diinginkan saat Anies jadi gubernur. Isu Sara memang hanya digunakan untuk alat mencapai kekuasaan," ujar lulusan Al-Azhar Mesir ini.

Dia menegaskan, kedepan tidak boleh lagi ada isu SARA digunakan untuk meraih keuntungan politik, jangan lagi jargon ideologi, dan politik identitas agama dipakai untuk kepentingan sesaat, karena di negeri ini semua kelompok agama ada dan ada bermacam macam suku bangsa.

"Situasi saat ini tak mungkin bisa Anies mengikuti semua keinginan pendukungnya contoh misalnya penerapan Perda Syariah. Karena basis kebijakan Gubernur harus mengikuti peraturan yang berlaku berdasarkan UUD 45, Pancasila dan komitmen NKRI. Jadi cair saja ini dalam politik, orang Islam itu ada dimana-mana, tidak bisa diklaim umat Islam pada kelompok tertentu seperti pendukung Anies misalnya," demikian Damas. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA