Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo mengatakan, stok beras di PIBC terus mengalami penurunan dengan posisi saat ini pada angka 22.707 ton. Dalam kondisi normal rata-rata stok beras berkisar pada 25.000-30.000 ton per hari.
Turunnya pasokan berdampak harga beras yang menunjukkan tren peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pemicu inflasi Januari 2018 sebesar 0,62 persen disebabkan naiknya harga beras dengan andil cukup tinggi mencapai 0,24 persen.
"Saat ini pedagang mengeluarkan stok untuk digantikan dengan yang akan masuk jelang panen raya. Saat ini mulai banyak masuk dari panen di Jawa Tengah," jelas Arief kepada wartawan, Minggu (4/2).
Menurutnya, saat panen raya nanti, stok beras yang ada di PIBC bisa mencapai 50.000 ton. Saat ini, rata-rata pengeluaran sebanyak 2.000-3.000 ton per hari, sedangkan pemasukan berkisar pada angka yang sama namun bisa lebih rendah.
"Posisi stok pada Januari 2018 lebih sedikit dibanding 2017," ujar Arief.
Stok beras pada Januari 2017 sekitar 33.000-36.000 ton, lebih tinggi jika dibandingkan tahun ini. Kementerian Pertanian menyatakan bahwa pada Januari 2018 produksi gabah kering giling (GKG) diprediksi mencapai 4,5 juta ton atau setara 2,8 juta ton beras.
Kebutuhan konsumsi beras nasional per bulan sendiri diasumsikan sebesar 2,6 juta ton. Dengan kondisi demikian, seharusnya ada surplus beras sebanyak 329,3 ribu ton.
[wah]
BERITA TERKAIT: