Pria tersebut memiliki tato di bagian lengan dan kaki. Meski bertato, ia tidak canggung memegang botol susu untuk bayi.
"
Kadieu Kang (kesini kang),
duh penampilan tato ala punk tapi hatinya
pink ini,
salut pisan," panggil Dedi mencandai.
Jajang (22), namanya ternyata. Warga Kabupaten Bandung Barat ini keseharian berprofesi sebagai pelukis rumah dengan bayaran Rp 80 ribu. Sementara sang istri, Iis Juliana (20) bekerja sebagai pegawai rumah makan di Jatiluhur dengan penghasilan Rp 800 ribu per bulan.
"Kerja mah tergantung order Pak, kalau istri mah penghasilannya rutin per bulan," tuturnya kepada Dedi.
Sontan, dalam kesempatan itu, Dedi bersama beberapa warga menghimpun sumbangan untuk Jajang buka usaha. Sumbangan yang terkumpul Rp 10 juta.
Ditanya tentang usaha yang mau dibukanya dengan modal tersebut, Jajang pun menjawab beternak domba.
"Serius kamu mau ternak domba?" tanya Dedi yang direspon anggukan oleh Jajang.
Jajang beserta istri tampak menangis dalam pelukan bupati Purwakarta dua periode itu. Sang istri yang menggendong anaknya itu bahkan menangis histeris.
Dedi menyebut sumbangan ini kenang-kenangan darinya dan warga Purwakarta.
"Ini kenangan, mohon dimanfaatkan dengan baik," pesan Dedi yang maju Pilgub Jawa Barat 2018 seperti diberitakan
RMOLJabar.Com.
Momen tersebut bukanlah momen puncak. Saat Dedi turun panggung, ia disambut dengan tangisan histeris warga yang hadir. Mereka bersedih karena Dedi tidak akan lagi memimpin Purwakarta.
[wid]
BERITA TERKAIT: