Merespons hal tersebut, kolaborasi antara Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) perlu dilakukan untuk memperkuat pengawasan di perbatasan.
"Perbatasan menjadi potensi utama masuknya narkotika ke Indonesia, banyak pengungkapan kasus yang kami dapatkan di wilayah perbatasan," kata Kepala BNN Suyudi Ario Seto melalui siaran pers di Jakarta, Jumat 19 Desember 2025.
Menurut Suyudi, ancaman narkotika pada jalur perbatasan baik jalur resmi maupun ilegal adalah tantangan yang harus dihadapi dengan semangat yang sama oleh para pemangku kebijakan.
"Saya berharap agar celah-celah jalur tikus di perbatasan dapat dilakukan dengan upaya penanganan yang lebih serius dan kolaboratif," kata Suyudi.
BNPP merespons positif kerjasama dengan membuka pintu kolaborasi melalui penyediaan ruangan khusus bagi petugas BNN pada setiap Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Sekretaris BNPP Makhruzi Rahman menilai langkah ini sekaligus menjadi wujud konkret dari komitmen BNPP sebagaimana tertuang dalam nota kesepahaman yang telah disepakati keduanya pada tahun 2024 lalu.
"Kita bisa menguatkan kerja sama untuk menjaga wilayah perbatasan dari narkoba melalui penempatan pertugas BNN di PLBN," kata Makhruzi.
BERITA TERKAIT: