Dalam ajang tersebut, Kominfo melalui Badan Penelitian dan Pengembangan SDM bersama Badan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) memberikan pelatihan kepada para penyandang disabilitas.
Rudiantara menyampaikan, hal itu dilakukan untuk membantu para penyandang difabel mempersiapkan diri masuk dunia kerja.
"Fokusnya adalah bagaimana menyiapkan teman-teman masuk ke dunia kerja. Khususnya melengkapi atau meningkatkan kompetensi di bidang TIK," katanya di Hotel JW Luwansa,, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Minggu (19/11).
Rudiantara berpesan kepada para difabel agar tidak berpikir ingin menjadi pekerja tetapi harus mampu menciptakan sesuatu dengan memanfaatkan teknologi. Menurutnya, memiliki kekurangan secara fisik bukan satu hambatan untuk bisa memberikan kontribusi.
"Mudah-mudahan pola pikir ini terlahir. Kalau kita bepikir bagaimana menjadikan pekerja kita tidak akan maju. Karena daya serap pasar lebih sedikit daripada yang mau bekerja," jelasnya.
Sekitar 59 penyandang difabel dari seluruh Indonesia mendapat materi pelatihan berupa Microsoft Office Excel, Office Word, Office Powerpoint, internet, desain grafis, dan public speaking.
Rudiantara menambahkan, pemberian pelatihan bukan hanya semata agar mereka bisa magang di perusahaan kemudian mendapatkan pekerjaan. Lebih dari itu, agar kaum difabel mampu memanfaatkan hal tersebut untuk bisa menciptakan sesuatu.
"Jadi jangan terfokus pada cara lama, dilatih agar bisa magang agar bisa bekerja. Ya bukan harus ditinggalkan tapi harus dilatih menjadi pola pikir," imbuhnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: