Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat menjelaskan, para relawan Tagana maupun peserta Jambore dari sejumlah negara disebar ke sejumlah sekolah di Tondano dan Minahasa, Kamis (25/10).
"Relawan Tagana memperkenalkan jenis-jenis bencana dan bagaimana melakukan penyelamatan diri. Ternyata banyak sekolah yang mendukung dan bilang kegiatan semacam ini baru dilakukan pertama kali," jelasnya.
Harry menjelaskan, penanggulangan bencana saat ini harus dilakukan berbasis masyarakat. Bukan hanya menempatkan masyarakat sebagai obyek, tapi juga sebagai subyek penanggulangan bencana.
"Mereka adalah yang pertama dan utama dalam penanggulangan bencana sebelum bantuan dari luar datang," sambungnya.
Apalagi jika menilik Indeks Resiko Bencana, Indonesia mencatat ada 323 kabupaten/kota yang berpotensi tinggi atau rawan bencana alam. Sehingga sudah sepatutnya pelajar sebagai salah satu komponen masyarakat juga diberikan pemahaman secara komprehensif dalam menghadapi bencana.
Setidaknya ada 2.171 kejadian bencana di Indonesia sepanjang 2016. Data bencana Indonesia menyebutkan jumlah korban meninggal mencapai 567 jiwa, 489 jiwa luka-luka dan 2.770.814 jiwa mengungsi. Selain itu, sebanyak 23.628 unit rumah rusak ringan dan 5.750 unit rusak berat.
Salah seorang peserta Jambore, Kawahara Yoshimasa merasa pemahaman bencana sangat penting diberikan ke pelajar, Peserta dari Jepang itu menilai, pelajar juga harus punya bekal pengetahuan untuk menghadapi bencana yang datang mendadak.
"Di sekolah-sekolah Jepang itu sudah ada kurikulumnya. Kita diajarkan tentang pengetahuan kebencanaan dari sekolah dasar hingga menengah atas," kata relawan yang berprofesi sebagai paramedis itu.
Pada puncak apel Tagana di Lapangan Samratulangi Tandano, Kementerian Sosial juga menyerahkan bantuan Keserasian Sosial untuk enam desa di Sulawesi Utara dengan total bantuan Rp654 juta.
Masing-masing desa memperoleh bantuan Rp109 juta, antara lain; satu desa dari kabupaten Bolaang Mongomondow (Bolmong) yakni adalah Desa Monompa dan dua desa di kabupaten Minahasa yaitu Desa Taler dan Desa Leleko serta dua desa di kabupaten Minahasa Tenggara yaitu desa Lobu dan desa Basaan. Sementara di Kabupaten Bolmong Selatan, adalah desa Montandoi Selatan yang terpilih mendapatkan bantuan keserasian sosial ini.
[sam]
BERITA TERKAIT: