"Doa Tifatul di Sidang MPR kemarin tidak begitu mempengaruhi niat dan hajatan Tifatul untuk maju di Pilgub Sumut. Doa Tifatul tak lebih greget dari doa Romo Syafi'i tahun lalu yang juga menyoroti persoalan rakyat," kata pengamat komunikasi politik, Hendri Satrio seperti diberitakan
RMOLSumut.Com, Jumat (18/8).
Menurut Hendri, doa yang dipanjatkan Tifatul hanya menjadi buah bibir dan keributan di masyarakat media sosial. Sehingga tidak terlalu signifikan untuk kiprah Tifatul di Pilkada Sumut.
"Kontroversi doa tifatul hanya rame di medsos saja dan tidak meluas." demikian Hendri.
Sekadar mengingatkan, pada 16 Agustus di acara yang sama, politisi Gerindra, Muhammad Raden Syafi'i membacakan doa yang memancing perhatian seluruh rakyat Indonesia.
"Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat," sebut Raden Syafii yang akrab disapa Romo dikala itu.
Doa itu sangat menohok dan menjadi pembahasan. Sehingga dalam sekejap nama Romo melambung bahkan disebut-sebut masuk dalam bursa Gerindra untuk Pilkada Sumut
.[wid]
BERITA TERKAIT: