Kegiatan yang diikuti 15.000 Pramuka Penegak dan Pandega dari 34 Provinsi dan 514 kota/kabupaten serta Pramuka dari tujuh negara sahabat ini akan digelar hingga 21 Agustus nanti.
Dalam kegiatan ini ada enam pesan yang disampaikan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault kepada peserta Raimuna Nasional. Pertama, meminta kepada peserta untuk bisa mengikuti semua aturan yang ada di bumi perkemahan, seperti tidak buang sampah sembarangan dan tidak merokok.
Kedua, Adhyaksa berpesan kepada peserta untuk bisa tahu tentang daerah asalnya, seperti jumlah penduduk, budaya, sejarah, dan lain-lan.
"Di Raimuna Nasional inilah kita memperdalam wawasan lokal, nasional bahkan internasional. Pelajari kembali tentang budaya dan sejarah daerah kalian masing-masing, ceritakan kepada teman-teman baru kalian di Raimuna Nasional. Jadikan ajang ini sebagai pertukaran budaya, ilmu dan informasi," lanjut dia dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Ketiga, peserta Raimuna Nasional diminta untuk membangun jaringan yang merupakan salah satu manfaat dari mengikut perkemahan. Peserta diharapkan tidak hanya berteman dan berfoto ria dengan teman satu daerah saja, melainkan mencari teman sebanyak-banyaknya.
“20 tahun kemudian bisa jadi kenalan adik-adik itu akan bertemu kembali di forum-forum internasional. Pulanglah ke daerah masing-masing dengan membawa informasi, inspirasi, dan jaringan,†tegas dia.
Keempat, peserta wajib menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing dan tidak meninggalkan ibadah. Dia meminta agar peserta selalu mengingat Dasa Darma dan Tri Satya Pramuka.
“Ingat kata Bung Karno, Indonesia adalah negara yang bertuhan,†tegasnya.
Kelima, hendaknya peserta Raimuna menyampaikan pesan-pesan dari kegiatan ini di media sosial masing-masing dengan tagar #RainasPramuka2017. Pesan yang disampaikan bisa berupa foto, tulisan, video, poster, dan sebagaimanya.
"Ingat, setiap Pramuka adalah kantor berita. Hafalkan juga 10 tugas Pramuka di media sosial. Pesan persatuan, kebinekaan, jiwa muda, kreatif, inovatif, berkarakter harus muncul dalam apa yang kalian posting di media sosial,†tandas Adhyaksa.
terakhir, ia meminta peserta mempersiapkan diri sejak dini untuk menjadi pemimpin. Adhyaksa meyakini, di antara peserta Raimuna ada menjadi orang besar, pengusaha, bupati, walikota, gubernur, jenderal, menteri bahkan Presiden Republik Indonesia.
"Jika jadi pejabat, jadilah pejabat yang melayani, yang rendah hati.
Ojo dumeh, ojo nyleneh, ojo ngresulo, ojo suloyo (jangan sombong, jangan aneh-aneh, jangan mengeluh, dan jangan loyo)," tegas dia.
[ian]
BERITA TERKAIT: