"Cilacap memiliki terminal yang bagus, sekarang ini sudah bagus. Bahkan Pak Bupati berjanji menambah lagi tanah, nanti kalau nambah tanah kita bangun lagi," kata Budi usai meninjau Terminal tersebut, Minggu (6/8).
Menurut mantan Dirut Jakpro itu, terminal bus perlu memberikan sejumlah fasilitas memadai. Sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan angkutan bus.
"Kita ingin terminalnya bagus, aman, bebas calo busnya juga bagus-bagus pasti orang mau," ujar Budi.
Selain itu, Budi mengatakan bahwa angkutan bus memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan moda transportasi umum lainnya. Khususnya, terkait kemampuannya yang bisa point to point.
"Angkutan bus adalah angkutan yang punya kelebihannya point to point. Rute ke Banjarnegara ke sini bisa, mau ke Tegal bisa, angkutan lain mana mungkin. Akan diupayakan trayek-trayek ke Jakarta," pungkasnya.
Dalam peninjauan tersebut, Menteri Budi didampingi Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamudji, Kadishubtrans Cilacap Tulus Wibowo dan Kepala Terminal Supriyanto.
Terminal seluas 9.885 meter persegi tersebut, dibangun sejak tahun 2014 hingga 2016. Saat ini Terminal itu dilengkapi dengan tiga jalur kedatangan untuk angkutan umum jenis AKAP, AKDP, dan Angkot, sembilan jalur keberangkatan AKDP, lima jalur keberangkatan AKAP, dan satu jalur keberangkatan angkot.
Dengan gedung terminal penumpang seluas 865,2 meter persegi, saat ini Terminal Bangga Mbangun Desa Cilacap melayani delapan trayek AKAP dan tujuh trayek AKDP.
Selama di Cilacap, Menteri Budi juga meninjau pelabuhan Tanjung Intan dan Bandara Tunggul Wulung. Selain ke Cilacap, Menteri Budi telah mengunjungi Tegal dan Purbalingga di hari yang sama.
Turut dalam kunjungan tersebut, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin.
[ian]
BERITA TERKAIT: