"Target yang tentunya tidak bebas hambatan," kata Direktur Proyek Sektor Jalan dan Jembatan KPPIP Max Antameng kepada wartawan, Selasa (25/7).
Dia menjelaskan, sama seperti yang dialami sebagian proyek prioritas lain, pengadaan tanah menjadi bottlenecking atau sumbatan. Tersendatnya tahap pengadaan tanah, mengakibatkan molornya jadwal dimulainya konstruksi. Pasalnya tahap konstruksi hanya bisa dimulai jika pengadaan tanah sudah mencapai 60 persen.
Upaya debottlenecking di tahap pengadaan tanah dilakukan KPPIP dengan melakukan koordinasi dengan Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan untuk menggunakan skema dana talangan pengadaan tanah.
Max mengapresiasi semakin membaiknya LMAN dalam proses pengembalian dana talangan untuk pengadaan tanah. Dari yang awalnya terkesan berjalan lambat, saat ini sudah lebih cepat. Dia mengaku optimis LMAN bisa menyelesaikan pengembalian total dana talangan untuk 21 ruas jalan yang jumlahnya mencapai Rp16 triliun pada September mendatang.
"Bulan Juli ini saja LMAN janji akan kucurkan pembayaran dana talangan dengan jumlah Rp 2 triliun," katanya.
Max menambahkan, koordinasi KPPIP dengan LMAN antara lain di proyek prioritas Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99 kilometer. TDi mana, total pengadaan tanah per 13 Juli 2017 sudah mencapai 91,85 persen.
"Itu 87 persen pengadaan tanahnya dibiayai pemerintah daerah, sisanya dibayar LMAN," bebernya.
Begitu juga pada proyek Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 kilometer, saat ini total pengadaan tanahnya sudah mencapai 60 persen. LMAN sudah membayarkan sebagian dana talangan ke PT. Jasa Marga yang menggarap proyek.
Max menambahkan, semua proyek prioritas sektor jalan tol paling lambat di tahun 2018 sudah mulai melakukan tahap konstruksi.
"Di tahun 2019 ditargetkan selesai dan mulai beroperasi," imbuhnya.
Adapun, berikut perkembangan proyek prioritas jalan tol yang pendanaan pembebasan lahannya didanai LMAN;
- Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99 kilometer. Total pengadaan tanah mencapai 91,85 persen dengan tahap konstruksi mencapai 14,87 persen
- Jalan Tol Manado-Bitung 39 kilometer, pengadaan tanah mencapai 60 persen. Proses konstruksi di Seksi 1 mencapai 4,46 persen, sedangkan di Seksi 2 dalam proses pengajuan Surat Perintah Mulai kerja (SPMK)
- Jalan Tol Serang-Panimbang 83,6 kilometer sudah proses inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah
- Jalan Tol Medan-Binjai 16 kilometer, pengadaan tanah mencapai 89,03 persen dan konstruksi mencapai 63,29 persen
- Jalan Tol Palembang-Indralaya 22 kilometer, pengadaan tanah mencapai 95,62 persen dan perkembangan konstruksi mencapai 54,21 persen
- Jalan Tol Bakauheni-TB Besar sepanjang 138 kilometer, pengadaan tanah 84,19 persen dan perkembangan konstruksi 34,36 persen
- Jalan Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai sepanjang 135 kilometer, pengadaan tanah mencapai 39,62 persen dan perkembangan konstruksi 0,378 persen.
[wah]
BERITA TERKAIT: