Mengambil Hak Pejalan Kaki Dicap Koruptor & Teroris

Trotoar Dikuasai Pemotor Dan Lapak Pedagang

Kamis, 20 Juli 2017, 10:18 WIB
Mengambil Hak Pejalan Kaki Dicap Koruptor & Teroris
Foto/Net
rmol news logo Kondisi trotoar khususnya di Ibu Kota Jakarta kembali mencuri perhatian netizen. Maklum, pejalan kaki yang harusnya bisa lenggang di trotoar menjadi terhalang oleh pemotor yang me­lintas, parkir liar hingga lapak pedagang kaki lima.

Bahkan seharian kemarin, trotoar menjadi tranding topik di jejaring Twitter. Mayoritas netter mencuit dan meng-upload foto tentang kon­disi trotoar yang ada saat ini.

Perhatian netizen terhadap tro­toar bermula dari video yang viral di lini massa pekan kemarin. Dalam video itu, sekelompok orang yang menamakan diri Komunitas Pejalan Kaki (KPK) bersitegang dengan pe­motor yang yang melintas di kawasan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Video itu diberi judul; Brutalnya Pemotor di Trotoar dan Mengancam Pejalan Kaki. Video yang diunggah oleh akun Infokpbb viral di situs ber­bagi video, Youtube. Hingga berita ini diturunkan, video tersebut sudah ditonton 83 ribu kali dan dipenuhi ratusan komentar.

Dalam video yang beredar itu, dua pengendara motor tampak marah-marah dan terlibat adu mu­lut dengan salah satu peserta aksi. Salah satu pemotor yang mengaku berprofesi sebagai tukang ojek dengan nada tinggi berkilah ter­paksa memilih masuk jalur trotoar karena macet.

Namun peserta aksi yang di­tantang tukang ojek itu dengan enteng menyarankan untuk berjalan kaki jika tidak mau terjebak macet. "Namanya berkendara di jalan raya, macet resiko, dinikmati saja. Kalau tidak mau macet ya jalan kaki," respons peserta aksi KPK.

Netizen yang memang kesal den­gan perilaku pemotor pun memberi­kan dukungan terhadap aksi tersebut. Akun Iqbal Saputra mendukung penuh aksi pejalan kaki tersebut. Menurutnya, pengendara motor memang harus terus disadarkan kes­alahan mereka dalam menggunakan trotoar yang diperuntukkan untuk pejalan kaki.

"Lanjutkan aksi seperti ini, para pengendara harus disadarkan atas kesalahan mereka," dukungnya.

"Saya yakin kok, 10-20 tahun lagi makin berkurang generasi yang tidak disiplin, karena saya percaya anak muda sekarang sudah melek informasi dan biasa dididik disiplin," kata akun Aditya Perwirawan, optimis.

Sedangkan akun Akbar Fernanda muncul di kolom komentar video dengan menawarkan solusi. "Solusi menurut gua, tinggal bikin pengha­lang yang lebih rapat di trotoar, jadi cuma pejalan kaki yang bisa masuk," usulnya.

"Suka sebel ama pemotor yg seenaknya naik trotoar terus nglak­sonin pejalan kaki. Udah gitu pake nyolot segala. Situ yang salah malah nyolot hhh," kata akun @ry4nn_.

"#Savepedestrian.. dan padahal dalam undang undang lalu lintas angkutan jalan, ada loh penjara 1 tahun dan denda 24 juta, pasal 274 ayat 2," kicau akun @fajaranuku­mbolo.

"Ya sama dengan buang sampah sembarangan kan? dendanya 50jt kalau ga salah tapi mana penega­kan hukumnya?," timpal akun @ MarthaLay.

"Tanpa mengurangi rasa hormat. Boleh saya usul masukkan botol aqua plastik kedalam motor yg ber­henti di trotoar?," kata akun @ amarabyan.

"Itu karna pengendara sudah terbiasa jadi susah diingetin coba dilarang dari awal2 dlu mungkin ga kayak gini jadinya," tutur akun @ fitq_Anggraini89.

"Hanya di Indonesia aje Trotoar bisa motor bebas seenaknye main jalan di Trotoar," nyinyir akun @ Singa_Betawi26.

"Kalau saya usul seharusnya trotoar diberi pagar tinggi, persis seperti di stasiun commuter line; ex­itnya hanya di shelter bis/ angkutan umum," usul akun @avesuvio.

"Kesadaran Pengguna Jalan da­lam Menghormati Pejalan Kaki sangatlah kurang. Butuh tindakan yang sangat tegas untuk menghil­ang perilaku ini...," kicau akun @ muhArief11.

"Di negara maju pejalan kaki ibarat raja, diprioritaskan, diberikan akses. Berjalan 10km pun aman dan tdk terasa, polusi jg tdk ada..," kata akun @abdu_r18.

"Semoga para pengendara motor diberikan hidayah supaya kembali kejalan yg benar," cuit akun @tu­fofempel.

"Hanya di Indonesia motor jalan di trotoar dan melawan arus adalah teroris yang sebenarnya," keluh akun @gonkcil.

"Tukang parkir liarnya kok gak pernah ditangkap ?? Apa karena mereka ada setoran ya ??," kata akun @macan_jaya.

kun @E2lKdr menyoroti den­gan banyaknya trotoar yang berubah fungsi menjadi lapak pedagang kaki lima. "Tolong juga tertibkan peda­gang di trotoar jalan yang dilalui pejalan kaki pada saat pulang kantor membahayakan pejalan kaki," keluh akun @E2lyKdr.

"Bikin aturan.. Pedagang kaki 5 yang berdagang di trotoar dikenakan denda 1 juta. Dijamin mreka akan patuh," kata akun @firdzz99.

"Mental korupsi mulai dari tingkat terendah. Mengambil hak pejalan kaki ditrotoar adalah meng­korupsi hak orang lain.," kata akun @frans_Priyo.

"Penindakan harus juga seiring dgn pencegahan.Karena kesadaran masyarakat terhadap pengguna jalam kaki terlalu rendah .Contoh: pasag tiang pengahlang," ujar akun @zainuddin1111.

"Harus disosialisasikan melalui banner atau rambu yang jelas, agar mrk mikir terobos trotoar...," ujar akun BangKifly. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA