Ketua RT 2 Priatini menjelaskan terungkapnya INS sebagai terduga aksi teror di Jakarta, Rabu lalu (24/5), menjadi kabar yang cukup menghebohkan bagi warga sekitar.
Kedatangan jenazah INS, lanjut Priatini, juga dapat menimbulkan potensi penolakan dari warga setempat.
"Memang saat ini belum ada warga yang menanyakan 'apakah harus ditolak aja?'," kata Priatini, Sabtu (27/5), seperti dilansir dari
RMOL Jabar.
Priatini mengaku pihaknya belum melakukan tindakan apapun. Ia mengatakan hanya akan menindaklanjuti apa keputusan dari aparat kepolisian.
"Kalau sekarang kita ngikuti apa keputusan polisi saja," tutupnya.
Diketahui, dua terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, INS dan Ahmad Sukri (AS) masing-masing warga Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Kabag Penum Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, Jumat kemarin, mengatakan, pihaknya masih mengidentifikasi jasad INS dan AS dengan mencocokan data antemortem dan postmortem yang bersangkutan.
[rus]
BERITA TERKAIT: