Dandim 0716/ Demak, Letkol Inf Agung Udayana mengatakan, selama ini pihaknya bersama dengan Kepolisian Polres Demak telah melakukan kegiatan turun langsung di lapangan untuk menekan kelompok radikal yang sudah mengembang di Indonesia dengan cara melakukan pendekatan kepada seluruh tokoh-tokoh agama yang berada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
"Harapan saya agar para tokoh agama dan ulama dalam memberikan pemahaman agama kepada santri-santrinya tidak menyimpang dari ajaran, perlu diingat bahwa terorisme yang telah terjadi selama ini di Indonesia selalu mengatasnamakan Islam," ujar Dandim saat apel bersama dengan jajaran aparat Pemkab Demak, Jumat kemarin seperti dalam rilis Pendim Demak, Sabtu (27/5).
Dari hasil penelusuran pihak Kodim Demak, belum ada indikasi kegiatan yang mengarah pada terorisme akan tetapi pihaknya akan tetap waspada terkait segala kegiatan yang akan mengganggu stabilitas kemanan NKRI dan khususnya Demak.
"Kami sudah melakukan pendekatan kepada pihak MUI, Muhamadiyah kami menilai masih dalam koridor yang wajar, harapan saya Demak aman dan bersih dari kegiatan yang berbau terorisme," harap Dandim.
Sementara itu, Kapolres Demak AKBP Sony Irawan mengatakan kasus bom bunuh diri yang terjadi di Jakarta, tidak menyurutkan semangat pihak Kepolisian untuk memberantas terorisme di Indonesia, meskipun menimbulkan korban jiwa dan luka-luka baik dari kepolisian maupun masyarakat.
"Kami tidak gentar sedikit pun menghadapi terorisme, karena terorisme adalah musuh kita bersama wajib kita perangi dan diberantas bersama-sama," ucap Kapolres.
Oleh karena itu, lanjut dia, jajaran Polres Demak, Kodim 0716/ Demak beserta Pemkab Demak telah sepakat dan menyatukan tekat untuk memperkecil pergerakan terorisme di Demak, mengingat Demak merupakan "Kota Wali" yang notabene merupakan daerah yang menjunjung tinggi kebersamaan antar umat beragama.
"Alhamdulillah di Demak ini kita kompak dan solid serta satu suara untuk memerangi terorisme," pungkas Kapolres.
[rus]
BERITA TERKAIT: